VT tersebut diunggah oleh akun Fino_Ahmal pada
tanggal 1 November 2023 dengan judul "Absen Barcode Koneksi WA Orang
Tua". Dalam video tersebut, terlihat murid-murid SMP secara bergantian
menempelkan kartu di depan mesin scan. Di belakang mesin scan tersebut, layar
langsung berubah sesuai dengan identitas siswa yang masuk.
Pemilik akun, Ino Maail, seorang guru mata pelajaran
informatika di SMP Kristen YPKPM Ambon, mengonfirmasi bahwa aplikasi ini baru
diimplementasikan pada tahun ini, dikembangkan oleh temannya, dan diakses
melalui aplikasi Excel berbasis VBA.
Menurut Ino, di sekolahnya, baik guru, pegawai,
maupun murid diwajibkan membawa kartu barcode. Kartu ini harus dibawa dan
di-scan setiap kali masuk dan pulang sekolah.
"Secara otomatis akan ada notifikasi WA masuk
ke pengguna masing-masing. Notifikasi masuk dan pulang juga terhubung ke orang
tua siswa," jelas Ino saat diwawancarai, pada Jumat (10/11/2023).
Ino juga menjelaskan bahwa sekolah telah mengambil
langkah-langkah untuk mencegah kecurangan, seperti menitipkan kartu kepada
orang lain untuk absensi. Ada petugas yang bertanggung jawab untuk mengawasi
mesin presensi secara ketat selama jam masuk dan pulang sekolah.
"Di depan mesin scan sudah ada OSIS dan guru
yang setiap hari mengawasi siswa jangan sampai ada yang titip kartu,"
tambah Ino.
Penerapan presensi online ini, menurut Ino,
memberikan dampak positif. Tingkat kehadiran siswa di sekolah mengalami
peningkatan yang signifikan. Ia juga menambahkan bahwa banyak orang tua yang
juga merasa terbantu karena dapat memantau anaknya saat berada di sekolah.
"Ini juga akan berkembang ke depannya dengan
penambahan fitur tugas dari guru yang akan dikirim melalui WhatsApp, sehingga
memudahkan orang tua untuk melihat perkembangan belajar anak mereka di sekolah,"
tambah Ino. *** trans7.co.id