Kasat Reskrim Polres
Nagekeo AKP Cressida Renggi Saputra menyebut dugaan itu muncul karena ada hujan
lebat, angin disertai guntur, dan kilat sejak sore harinya.
Dugaan sementara
kemungkinan korban terkena sambar petir," kata Renggi, Jumat.
Dia membeberkan Yohanes awalnya pergi memancing
sejak Kamis pagi (7/12/2023) bersama Darius Rembo alias Utut (28). Keduanya
menggunakan perahu ketinting. Jarak rumah mereka ke pantai sekitar 1,5
kilometer. Yohanes dan Utut menyudahi aktivitas melautnya sekitar pukul 16.00
Wita karena cuaca buruk. Saat itu hujan mulai turun.
Tiba di pantai, Yohanes
menyuruh Utut pulang duluan dengan membawa ikan hasil memancing karena Yohanes
masih harus melabuhkan ketinting di pinggir pantai dengan melego jangkar.
Namun, hingga malam Yohanes tak kunjung pulang. Utut sempat kembali ke pantai
untuk mencari Yohanes namun tak menemukannya. Yohanes akhirnya ditemukan Jumat
dinihari oleh warga di sana.
"Posisi korban
tergeletak kepala ke arah utara kaki ke arah selatan dengan kedua tangan lurus
ke atas karena kaku mayat," kata Renggi.
Dokter telah melakukan
visum luar terhadap tubuh korban. Ditemukan darah, busa, dan air keluar dari
mulut serta hidung korban. Selain itu, jelas Renggi, ditemukan luka memar pada
bagian samping kanan kepala korban seperti tertusuk duri sekitar empat
sentimeter dari telinga kanan ke belakang.
Temuan lainnya, ada
luka lecet di bagian belakang leher korban, lebam dari bagian dada sampai
kepala, gigi menggigit ujung lidah, dan kedua mata tertutup lensa mata putih
hitam dan berwarna merah.
Renggi mengatakan
keluarga telah menerima kematian Yohanes sebagai takdir hidupnya.
"Keluarga sepakat dan menerima kematian korban sebagai ajal, dan dikuatkan
dengan surat pernyataan," tandas Renggi. *** detik.com