Penjabat Gubernur NTT menyampaikan itu kepada Pos
Kupang, Minggu (3/12) terkait adanya insiden pembubaran paksa aksi 22 mahasiswa
Papua oleh organisasi masyarakat (Ormas) Garuda saat demonstrasi memperingati
hari Kemerdekaan Papua pada 1 Desember 2023 di Jalan Piet A Tallo, Kecamatan
Oebobo, Kota Kupang.
Penjabat Gubernur menegaskan, Kapolda NTT, Irjen Pol
Johni Asadoma sudah mengambil langkah persuasive untuk mendamaikan kedua pihak.
Selain itu tambahnya, juga telah melakukan
pemeriksaan terhadap para pihak yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
“Saya meminta agar masyarakat dapat menahan diri dan
mengutamakan tindakan damai dalam menyelesaikan perbedaan ataupun suatu
permasalah,” ujar Ayodhia lagi.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Rishian Krisna
Budhiaswanto yang dikonfirmasi, Sabtu (2/12) mengatakan, pihaknya menerima
pemberitahuan dari massa aksi sehingga anggotanya turun memberikan pengawalan.
Menurut mantan Kabidhumas Polda NTT itu, hari yang sama,
terdapat dua massa aksi yang melakukan kegiatan, sehingga pihaknya turun lokasi
memberikan perlindungan dan pengamanan agar menghindari terjadinya konflik
antar mereka.Ditambahkan, pada saat itupun ormas langsung dipulangkan.
Kapolda NTT, Irjen Pol. Johni Asadoma mengecam keras
tindakan ormas yang menggangu Perayaan Ulang Tahun Papua Merdeka pada 1
Desember 2023 oleh Mahasiswa asal Papua di Kupang.
Menurut Kapolda NTT, tindakan intimidasi yang
dilakukan ormas terhadap puluhan mahasiswa yang melakukan aksi tersebut tidak
dibenarkan.
"Tindakan intimidasi oleh beberapa ormas
terhadap mahasiswa Papua di Kota Kupang tidak dibenarkan," kata Kapolda
NTT.
Atas perbuatan ormas itu, Kapolda NTT pun bakal menindak tegas para pelaku. "Akan ditindak tegas para pelaku itu," tegasnya.