Suasana di tempat pengungsian Gunung Lewotobi Laki-laki warga tidur dalam kegelapan karena aliran listrik padam. |
Pasalnya, aliran
listrik dilokasi itu tiba-tiba saja padam sehingga membuat
ratusan warga yang tinggal di pengungsian itu terpaksa tidur dalam kegelapan.
Sebagian pengungsi
terpaksa memakai penerangan dari lampu
handphone.
Philipus Boli (63),
salah satu pengungsi mengaku tidak nyaman
untuk beristirahat pasalnya banyaknya nyamuk.
Selain itu, pengungsi
anak-anak dan balita menangis karena tidur dalam kegelapan.
Beberapa pengungsi ini
terpaksa menyalakan lampu
dari handphone. Sementara itu bagi warga yang tidak mempunyai handphone
terpaksa tidur dalam kegelapan.
Sementara itu, Yohanes
Hayon, Kepala Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Flores Timur mengatakan kesulitan
untuk menghubungi pihak PLN karena pada saat yang bersamaan jaringan internet
di wilayah itu juga hilang.
"Kita tidak
bisa berkoordinasi dengan
pihak PLN karena pada saat bersamaan jaringan Telkomsel juga hilang,"
jelasnya
Ia mengaku, di
lokasi pengungsian terdapat tiga buah genset yang disiapkan PLN akan tetapi
karena tidak ada jaringan sehingga pihaknya kesulitan untuk menghubungi pihak
PLN.
"Ada tiga
genset yang disiapkan PLN, tapi ini kita mau hubungi PLN untuk datang pasang
tapi sinyal juga hilang," ujarnya
Ia menambahkan, akibat
aliran listrik padam, penginputan data pengungsi hanya mengandalkan lampu
emergensi. *** flores.tribunnews.com