Tiga lintasan penyeberangan ditutup sementara yakni Kupang - Rote Ndao, Kupang-Aimere-Waingapu dan Kupang-Kalabahi, kata Manajer Usaha PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Kupang Andri Matte di Kupang, Selasa, (23/1/2024)
Satu unit kapal ferry berlabuh di pelabuhan penyebaran Bolok Kupang. ANTARA/Aloysius Lewokeda |
"Tiga lintasan
penyeberangan ditutup sementara yakni Kupang - Rote Ndao,
Kupang-Aimere-Waingapu dan Kupang-Kalabahi," kata Manajer Usaha PT ASDP
(Persero) Indonesia Ferry Cabang Kupang Andri Matte di Kupang, Selasa,
(23/1/2024).
Dia mengemukakan hal
itu menjawab pertanyaan seputar dampak cuaca buruk terhadap aktivitas
penyeberangan kapal feri di NTT.
Pengumuman penutupan
sementara sejumlah jalur lintasan pelayaran itu juga diumumkan melalui media
sosial ASDP Kupang.
Andri Matte menjelaskan
penutupan sementara layanan penyeberangan feri untuk tiga lintasan hanya
berlaku pada Selasa (23/1).
"Untuk penutupan
pelayaran rute Kupang-Rote akan diperpanjang penutupannya hingga besok dan akan
kami buka kembali pada Kamis pekan ini," ujar dia.
Sementara itu untuk
rute pelayaran Kupang - Kalabahi dan Kupang - Lewoleba - Adonara - Larantuka
pulang pergi (PP) pada Rabu (24/1) tetap dilayani.
Ia menambahkan,
pihaknya akan terus memantau perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menentukan kegiatan pelayaran.
BMKG Stasiun
Meteorologi pada Senin (22/1) sudah mengeluarkan peringatan dini terkait
gelombang tinggi yang terjadi di NTT.
Potensi gelombang laut
dengan tinggi gelombang 1.25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan
utara Flores, Selat Sape, Selat Sumba, Laut Sawu bagian Utara, Selat
Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, selata utara Kupang-Rote dan
Selat Wetar.
Selain itu gelombang
dengan ketinggian 2,5 meter hingga 3,5 meter berpeluang terjadi di Laut Sawu
bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, Perairan Selatan
Kupang-Rote dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
Potensi gelombang
kategori tinggi itu, kata dia, perlu diwaspadai operator kapal karena berisiko
tinggi terhadap pelayaran kapal feri yang memiliki rute perlintasan di
wilayah-wilayah laut tersebut. *** antara