Pemandangan Gunung Mutis di NTT. (Dok: Instagram @rubykholifah) |
Gunung Mutis menjadi sumber
air bagi tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) besar di Pulau Timor yaitu Noelmina
dan Noel Benain di bagian selatan dan Noel Fail di bagian utara. Drainase
aliran sungainya berpola dendritis (Noel Mina dan Noel Benain) sebagai akibat
kompleksitas permukaan di bagian selatan serta pola pararel (Noel Fail) karena
kelerengan yang relatif seragam di bagian utara.
Masih banyak hal
menarik tentang Gunung Mutis selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut
enam fakta menarik Gunung Mutis yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber
pada Kamis (11/1/2024).
1. Gunung Mutis Punya 3 Puncak
Gunung Mutis memiliki
tiga puncak yaitu Nuaf Muna, Nuaf Nefomasi dan Nuaf Nupala. Secara topografi
gunung ini memilki relief berbukit sampai bergunung membentuk tapal kuda dengan
lembah besar membuka ke arah timur. Formasi Mutis menyusun batuan gunung di NTT ini terdiri dari batuan
malihan seperti batu sebak, filit, sekis, amfibolit, kwarsit, dan granulit.
Amfibolit menyusun
sebagian besar formasi ini. Gabro ditemukan di bagian timur gunung, sementara
Kwarsit filitan tersingkap di bagian barat Gunung Mutis.
Kuda-kuda liar di Gunung Mutis NTT. (Dok: Instagram @harridaryanto) |
2. Titik Awal Pendakian
Pendakian ke
puncak gunung ini dimulai dengan menempuh perjalanan dari Kota
Kupang ke Soe sejauh 110 KM. Dari Soe dilanjutkan perjalanan
menuju Fatumnasi yang berjarak sekitar 40 Km dengan medan jalan yang belum
baik.
Desa ini merupakan desa
wisata yang menjadi titik kumpul para pendaki. Sepanjang jalur pendakian menuju
puncak gunung ini memiliki 3 pos. Pemandu gunung sangatlah penting, bukan
karena pendakiannya sangat menantang, namun karena jalurnya tidak ditandai dengan
jelas.
Waktu terbaik adalah
memulainya sepagi mungkin karena puncaknya biasanya berawan pada pertengahan
pagi. Puncak Mutis berada dalam kawasan hutan dan hanya ada satu batu penanda
bertuliskan 2.427 mdpl.
3. Pendakian Membutuhkan 3 hingga 4 Hari
Mengutip dari
laman Gunung Bagging, Kamis (11/1/2024), jika menyambangi Gunung Mutis,
maka pemandangannya sangat berbeda dari apa yang biasanya terlihat di
perjalanan pegunungan di Indonesia. Puncak dapat dicapai dalam waktu 3–4
jam dimulai dari danau buatan (1766 mdpl) 8 km di luar desa Fatumnasi (1.527
mdpl) yang berjarak sekitar satu jam ke daratan dari Soe melalui Kapan.
4. Flora dan Fauna Unik di Gunung Mutis
Bagian awal panorama
dari perjalanan ke Gunung Mutis akan melalui pembukaan hutan dan padang
terbuka sebelum mendaki ke puncak itu sendiri. Vegetasi di Gunung Mutis
merupakan tipe hutan homogen dataran tinggi dengan kerapatan sedang yang
didominasi oleh flora ampupu dan cendana.
Selain itu juga
terdapat beragam jenis tanaman lain seperti paku-pakuan, rumput-rumputan,
bonsai dan lainnya. Itu sebabnya, panorama alam saat mengunjungi Gunung Mutis
amatlah berbeda dengan pemandangan gunung lain di Indonesia. Untuk fauna di
Gunung Mutis di antaranya yang bisa terlihat Rusa
timor, Kuskus, Biawak timor, Ular sanca timor, punai timor, betet
timor, dan lainnya.
5. Suku Dawan Masih Menghuni Kawasan Gunung
Gunung ini merupakan
Cagar Alam Gunung Mutis yang terkenal dengan kekayaan marmernya. Masyarakat
yang tinggal di kawasan gunung ini menyebut marmer itu dengan sebutan Faut
Kanaf atau batu nama. Masyarakat yang menghuninya adalah salah satu suku tertua
di NTT yaitu Suku Dawan.
6. Terdapat Puncak Piramida Fatu Timau
Jalur awalnya mengarah
sepanjang jalan berbatu melewati gerbang masuk (1.577 mdpl) dan memasuki
lanskap hutan dongeng (1.687 mdpl) sebelum mencapai danau di ujung jalan
setapak (1.766 mdpl). Jalan setapak kemudian melewati hutan sebelum
membuka ke padang luas di lereng bukit (Savannah 1 – 1.744 mdpl), lengkap
dengan sapi dan kuda yang dimiliki secara komunal oleh penduduk desa Fatumnasi.
Sebuah jalan kecil
berkelok-kelok melewati hutan yang mirip hutan hujan subtropis pada ketinggian
ini. Lalu pendaki akan disuguhkan pemandangan ke ladang atau savana
lainnya.
Terdapat beberapa tugu
kecil (tumpukan batu) yang rupanya menandai makam beberapa orang Belanda yang
tinggal di kawasan ini puluhan tahun lalu. Nantikan puncak piramida Fatu Timau
yang indah di sebelah kiri Anda sambil mengikuti puncak lapangan menuju puncak
Mutis yang ditumbuhi pepohonan.
Di luar lapangan ini
terdapat pintu masuk hutan lainnya (Pintu Rimba 2 – 1.930 mdpl) sebelum Batu
Pintu (1.888 mdpl), yang pada dasarnya adalah sebuah batu besar di mana
persembahan kecil ditinggalkan untuk memastikan pendakian akhir yang aman ke
puncak sebenarnya. *** liputan6.com