Menteri Keuangan Sri Mulyani Memberikan Kabar Gembira Untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi, Simak Penjelasannya di Sini!

Menteri Keuangan Sri Mulyani Memberikan Kabar Gembira Untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi, Simak Penjelasannya di Sini!



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Informasi ini disampaikan oleh Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia, yang mana tidak jauh – jauh dengan anggaran pendidikan baik untuk tunjangan guru maupun program pendidikan.

Tentu ini akan menjadi kabar gembira baik untuk guru sertifikasi maupun non sertifikasi, untuk informasi selengkapnya simak artikel ini hingga selesai.

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengungkapkan rincian anggaran tunjangan profesi guru di tahun 2024 yang telah dianggarkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 

Dalam pengumuman tersebut, terlihat peningkatan signifikan pada anggaran pendidikan, mencapai 660,8 triliun, yang menunjukkan kenaikan sebesar 19,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

 Anggaran ini dialokasikan untuk berbagai kebutuhan, dengan fokus utama pada perbaikan skill dan reskilling.

Pertama, sejumlah 237,3 triliun dialokasikan untuk Belanja Pemerintah Pusat, dengan prioritas pada Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan utama adalah peningkatan keterampilan dan reskilling dalam dunia pendidikan. 

Kedua, Transfer Ke Daerah mencapai 346 triliun, yang digunakan untuk pendanaan pendidikan, gaji guru, tunjangan pokok, dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 

Sementara itu, Pembiayaan dana abadi di bidang pendidikan mencapai 77 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan detail ini dalam Rapat Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2024. 

Dalam penjelasannya, dipastikan bahwa tunjangan sertifikasi guru atau Tunjangan Profesi Guru (TPG) sudah dianggarkan dan tetap akan diberikan di tahun 2024. Hal ini memberikan kepastian kepada para guru mengenai hak mereka atas tunjangan tersebut.

Perlu diingat bahwa dasar regulasi pemberian tunjangan guru merujuk pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-undang ini mengamanatkan pemerintah untuk memberikan tunjangan profesi kepada guru yang telah bersertifikasi, sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan. 

Pasal 16 poin 1 dari undang-undang tersebut menegaskan bahwa pemerintah wajib memberikan tunjangan profesi kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik dari penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan masyarakat.

Dengan demikian, selama Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen masih berlaku, regulasi mengenai pemberian tunjangan profesi guru akan terus dilaksanakan.

Dengan perhatian khusus dari Menteri Keuangan, diharapkan bahwa alokasi anggaran ini akan memberikan dampak positif pada kesejahteraan dan motivasi para guru baik guru sertifikasi maupun non sertifikasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Demikian informasi mengenai Menteri Keuangan Memberikan Kabar Gembira Untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi, Simak Penjelasannya!, semoga dapat bermanfaat bagi Anda. *** naikpangkat.com




 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama