Uskup Emeritus
Keuskupan Atambua Mgr. Anton Pain Ratu SVD
meninggal di RSUD Atambua pada Sabtu, 06 Januari
2024, pukul 10.15 di RSUD Mgr Gabriel Manek Atambua.
Informasi yang dihimpun
Pos Kupang di RSUD Atambua, jenazah Uskup Emeritus
Mgr. Anton Pain Ratu SVD
meninggal di ruangan IGD RSUD Atambua.
Pantauan juga saat ini
jenazah Almarhum sudah di
berada di ruangan jenasah RSUD Atambua.
Para pastor, suster
maupun umat mulai berdatangan.
MELAYAT - Uskup Emeritus Keuskupan Atambua Mgr. Anton Pain Ratu SVD meninggal dunia di RSUD Atambua pada Sabtu, 06 Januari 2024, pukul 10.15 di RSUD Mgr Gabriel Manek Atambua.
Profil Singkat
Uskup Emeritus
Keuskupan Atambua, Uskup Antonius Pain Ratu dinobatkan menjadi Uskup tertua di
Indonesia.
Pada Tahun 2024 ini,
yang mulia genap berusia 95 tahun. Ia berulang tahun pada 2 Januari 2024 lalu.
Saat ini Uskup Anton Pain Ratu tinggal
di Keuskupan Atambua terkhusus di Paroki Kiupukan, Insana, Bitauni.
Meski telah berusia
lanjut, ia masih aktif membaca, menulis bahkan memimpin misa.
Berikut ini Profil Mgr Anton Pain Ratu
Beliau ditahbiskan jadi
Imam Serikat Sabda Allah (SVD) pada 17 Agustus 1958.
Melansir wikipedia,
beliau ditahbiskan oleh Uskup Larantuka, Mgr. Gabriel Manek, S.V.D. (sumber
lainnya menuliskan pada 15 Januari 1958) di Nita bersama R.P. Clemens Cletus da
Cunha, S.V.D., R.P. Lambert Paji Seran, S.V.D., dan R.D. Petrus Sepe.
12 April 1972 ia
diangkat menjadi Regional SVD (sekarang provinsial) yang dijabatnya tiga
periode berturut-turut.
Pada 2 April 1982, Mgr.
Pain Ratu ditunjuk sebagai Uskup Auksilier Atambua dengan gelar Uskup Tituler
Zaba.
Motto yang ia pilih
yakni "Maranatha" (1Kor 16:22).
Ia ditahbiskan menjadi
uskup pada 21 September 1982.
Dalam penahbisan
tersebut, Uskup Atambua Mgr. Theodorus van den Tillaart, S.V.D. menjadi Uskup
Penahbis Utama, dengan Uskup Ko-konsekrator adalah Uskup Malang, Mgr.
Franciscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta, O.Carm., Uskup Agung Ende, Mgr.
Donatus Djagom, S.V.D., dan Uskup Kupang, Mgr. Gregorius Manteiro, S.V.D.
Bersamaan dengan dikabulkannya permohonan pensiun Mgr. van den Tillart, Mgr.
Pain Ratu ditunjuk meneruskan kepemimpinan di keuskupan tersebut. Ia
diinstalasi sebagai Uskup Atambua pada 9 Mei 1984.
Mgr. Pain Ratu menjadi
Uskup Ko-konsekrator bersama dengan Uskup Ruteng, Mgr. Eduardus Sangsun, S.V.D.
bagi Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D. sebagai Uskup Weetebula pada 25
April 1986.
Uskup Kupang, Mgr.
Gregorius Manteiro, S.V.D. menjadi Uskup Penahbis Utama.
Pada 6 Agustus 2000,
Mgr. Pain Ratu menjadi Uskup Penahbis Utama bagi Mgr. Benyamin Yosef Bria
sebagai Uskup Denpasar.
Uskup Agung Ende, Mgr.
Longinus Da Cunha dan Uskup Malang, Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro,
O.Carm. menjadi Uskup Ko-konsekrator.
Mgr. Pain Ratu juga
menjadi motor dalam menjalin keakraban para pemimpin agama di Kabupaten Belu
dan Timor Tengah Utara (TTU), kawasan perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT)
dengan Timor Timur (Timtim).
Mgr. Pain Ratu pensiun
sebagai Uskup Atambua pada 2 Juni 2007. Kepemimpinan Keuskupan Atambua
diteruskan oleh Mgr. Dominikus Saku sampai penahbisannya.
Mgr. Pain Ratu menjadi
Uskup Penahbis Utama bagi Mgr. Saku pada 21 September 2007, dengan didampingi
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang dan Uskup Weetebula, Mgr Gerulfus
Kherubim Pareira, S.V.D. sebagai Uskup Ko-konsekrator. *** dari berbagai sumber