Bawaslu Provinsi NTT Fokus Pantau Praktik Curi Suara Dalam Proses Pleno

Bawaslu Provinsi NTT Fokus Pantau Praktik Curi Suara Dalam Proses Pleno

Bawaslu NTT bersama aparat penegak hukum siap melakukan pengawasan terhadap aksi politik uang dalam pleno perolehan suara yang saat ini sedang berlangsung. (Dok. Pusdatin VN)


Suara Numbei Bergema - Ketua Bawaslu Nusa Tenggara Timur (Bawaslu NTTNonato Da Purificacao Sarmento mengatakan, informasi terkait praktik politik uang dan beli suara di Provinsi NTT saat ini sungguh marak.

Menurut Ketua Bawaslu NTT, Praktik politik uang dilakukan baik saat jelang pecoblosan, pengihitungan, maupun rencana pleno kecamatan yang sangat berpotensi terjadi aksi pengalihan suara kepada caleg dan parpol tertentu.

Meski Bawaslu mengalami kesulitan lantaran kekurangan alat bukti. Akan tetapi pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan fokus pada pelaksanaan penghitungan atau pleno rekapitulasi suara di kecamatan.

Ia mengklaim, Bawaslu mampu mencegah praktik politik uang pada 48 titik di wilayah Kota Kupang. Pencegahan dilakukan jelang H-2 dan H-1 Pemilu 14 Februari lalu.

"Kami waktu itu melakukan patroli gabungan bersama tim Gakumdu, dan berhasil mencegah praktik politik uang di 48 titik pada wilayah Kota Kupang. Dalam patroli gabungan itu, saat kami datang mereka langsung membubarkan diri," ujar Sarmento kepada victorynews.id.

Saat ini Bawaslu NTT telah menangani empat kasus yang terindikasi merupakan praktik politik uang di NTT.

Sedangkan dua kasus praktik politik uang sudah berada pada tahapan vonis. Empat kasus yang terindikasi korupsi itu ada di Kabupaten TTU, Sabu Raijua, Kabupaten Kupang, dan Ngada.

"Kalau di Alor, dan Kabupaten Flores Timur itu sudah memasuki tahapan vonis. Di Alor vonis tujuh bulan penjara, dia sedang melakukan upaya banding," sebut Sarmento.

Ia menambahkan, Bawaslu NTT sedang berkoordinasi dengan Bawaslu di 14 Kabupaten yang memiliki TPS pemungutan suara ulang (PSU) agar memperketat pengawasan, dan mencegah praktik politik uang.

"Kami terjunkan 20 anggota untuk membantu Bawaslu di 14 Kabupaten yang memiliki PSU. Kami mengimbau masyarakat agar terlihat langsung dalam pengawasan. Jika ditemukan praktik politik uang langsung dilaporkan kepada Bawaslu disertakan dengan alat bukti minimal dua," pungkasnya.

Dikawal Aparat

Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Kupang Kota, Ilda Florensi Ibrahim Lapuisaly kepada wartawan menegaskan, personel Polresta Kupang Kota Kupang kini fokus mengawasi ketat rapat pleno penghitungan suara tingkat kecamatan di Kota Kupang.

Menurutnya, personel Polresta Kupang Kota berkewajiban melakukan pengamanan, guna menjamin pelaksanaan rapat pleno yang berlangsung aman, damai dan tertib.

"Personel yang terlibat dalam pengamanan sebanyak 60 personel dan disebar di 6 kecamatan di Kota Kupang. Personel Polresta Kupang Kota melakukan pengamanan selama 24 jam," katanya.

Selain polisi, hadir juga petugas PLN Kupang memastikan aliran listrik di setiap PPK aman. Hadir juga anggota Babinsa TNI AD yang membantu pengamanan selama pelaksanaan pleno berlangsung.

Sebanyak 20 orang personel lain dalam Satgas dan Sub Satgas Operasi Mantap Brata Turangga 2023-2024 Polresta Kupang Kota, melaksanakan tugas patroli ke setiap PPK yang melaksanakan rapat pleno. Tujuannya untuk memantau pelaksanaan rekapitulasi.

Rapat pleno tingkat kecamatan sudah dilaksanakan serentak, sejak Selasa (20/2/2024) lalu hingga 25 Februari mendatang.

Seluruh hasil perolehan suara Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, serta calon anggota legislatif (DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota) dari setiap TPS, direkap untuk ditetapkan di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Sebelum dilanjutkan dengan rapat pleno di tingkat KPU Kota Kupang. **** victorynews.id



 

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama