Paus Fransiskus menyapa umat Katolik |
Delegasi Vatikan yang
melakukan perjalanan ke Timor Leste pada minggu terakhir bulan Januari untuk
mempelajari rincian rencana kunjungan Bapa Suci “sangat terkesan dengan
profesionalisme lembaga pemerintah yang bertanggung jawab,” kata Presiden Timor
Timur José Manuel Ramos-Horta. dalam postingan media sosial yang mengutip
sumber dari Tahta Suci pada 12 Februari.
Duta Besar Vatikan
untuk Timor Leste menekankan “persiapan yang sangat baik” dari pemerintah
Timor-Leste untuk menghadapi “kemungkinan” kunjungan Paus, dan menekankan
perlunya “keseimbangan yang adil” dengan kesehatan Paus Fransiskus.
Menurut Kantor Berita
Lusa di Portugal, “Paus memiliki harapan dan kegembiraan dalam mempersiapkan
kunjungan ini,” tegas Duta Besar Vatikan di Timor Leste, Monsenor Marco
Sprizzi.
Dia mengatakan pada
tanggal 12 Februari bahwa pemerintah Timor Leste sedang membuat “persiapan yang
sangat baik” untuk “kemungkinan” kunjungan Paus Fransiskus ke negara tersebut,
yang dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Agustus.
“Kemungkinan kunjungan Bapa Suci ke Timor
sedang dalam persiapan. Kami belum bisa memastikan tanggalnya; akan diumumkan
oleh Takhta Suci bersama pemerintah, tapi bukan rahasia lagi bahwa kami sedang
mempersiapkan kemungkinan kunjungan ini, kata Sprizzi.
Ia berbicara kepada
wartawan setelah pertemuan dengan Presiden Timor Leste José Ramos-Horta di
Istana Kepresidenan di Dili.
Sprizzi melaporkan
bahwa delegasi Vatikan menghabiskan tiga hari di negara tersebut untuk
memeriksa lokasi-lokasi yang diperkirakan akan dikunjungi Paus Fransiskus dan
mengadakan pertemuan dengan pihak berwenang Timor.
“Pemerintah Timor
sedang melakukan persiapan yang sangat baik. Kami berterima kasih atas
pekerjaan besar, kompeten, dan efisien yang dilakukan pada kunjungan Paus ke
Timor Leste,” tegasnya.
Duta Besar menguraikan
bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Timor-Leste terutama berkisar pada
kekhawatiran mengenai keamanan, kesehatan, transportasi, dan tempat interaksi
Bapa Suci dengan masyarakat.
“Kekhawatiran lainnya
adalah konsekuensinya agar semuanya tertata dengan baik sehingga Paus dapat
memiliki keseimbangan aktivitas dan istirahat yang tepat sehingga ia dapat
pulih, sehingga ia dapat memiliki kekuatan fisik dan intelektual untuk
memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Tidak kekhawatiran lainnya. Paus
mempunyai harapan dan kegembiraan dalam mempersiapkan kunjungan ini,” ujarnya.
Duta Besar Vatikan
mengumumkan bahwa Paus Fransiskus akan menyampaikan "pesan Injil" ke
Timor Timur beberapa hari sebelum kunjungan Bapa Suci, membahas situasi yang
menyangkut rakyat Timor dan sub-wilayah tersebut.
Paus Yohanes Paulus II
mengunjungi Timor-Leste pada tahun 1989.
Paus Fransiskus akan
menjadi Paus kedua yang mengunjungi negara tersebut.
Timor Leste, sebuah
koloni Portugis sejak abad keenam belas, memproklamirkan kemerdekaannya pada
tanggal 28 November 1975, hari kepergian Portugis.
Namun pada 17 Juli
tahun berikutnya, Indonesia, negara tetangga, menyerang dan merebutnya.
Setelah referendum yang
didukung PBB pada tahun 1999, Timor Leste mencapai kemerdekaan pada tanggal 20
Mei 2002, setelah upaya perlawanan selama 24 tahun yang sering kali disertai kekerasan.
Dari 1,4 juta orang
yang tinggal di Timor Leste, 97% menganut agama Katolik. Negara ini mempunyai
tiga keuskupan: Dili, Baucau dan Maliana.
Sekitar 42% orang hidup
di bawah ambang kemiskinan nasional, menurut UNDP.
Selain Timor Leste,
Paus Fransiskus kemungkinan akan mengunjungi negara-negara lain di Asia pada
akhir Agustus—Indonesia, Singapura, dan Papua Nugini. Dan mungkin juga Vietnam.
(Sumber: Radio Veritas Asia). *** katolikku.com