Putra Soleman mencoba merasakan kembali hawa panas dari sumber asam yang viral jadi mata air panas di Oepura Kota Kupang pada Selasa, 6 Februari 2024. |
Soleman dan anggota
keluarganya takut karena tidak mengetahui asal muasal munculnya asap ini.
Setelah dicek ternyata asap ini berasal dari dalam tanah dekat tembok rumahnya
yang ditutup pot bunga.
"Muncul jam 6
pagi. Kami sadar karena ada asap dan kami pikir asap ini ada yang bakar.
Kami keluarkan pot bunga ini, asapnya keluar terus. Semakin kami gali,
asap tambah banyak," tutur Soleman.
Mereka pun bingung dan
takut mendekati sumber asap yang semakin banyak tanpa tahu penyebabnya.
Akhirnya mereka memutuskan
untuk memanggil petugas pemadam kebakaran (damkar) untuk mengatasi hal
tersebut.
Saat ditemui
POS-KUPANG.COM pada Selasa, 6 Februari 2023 sekitar pukul 18.15 WITA Soleman
menuturkan, saat petugas Damkar menggali tanah sumber asap yang sudah panas, kemudian
mereka menyiram dengan air agar tanah ini pun kembali dingin.
Ketika disiram dalam
kondisi panas, air yang dsiiram ini pun mendidih sehingga tampak menyerupai
mata air panas dan juga tanahnya cepat kering.
"Dari jam 6 sampai
sekitar jam 8 pagi, ya dua jamlah. Kami juga takut, bingung, ini asap ini dia
punya penyebabnya apa di sini. Kami juga takut dekat-dekat di sini karena
jangan sampai mortir," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa
usai ditangani petugas Damkar, petugas PLN juga turun ke lokasi untuk mengecek
kejadian ini.
"PLN beri tahu
bahwa kemungkinan ada kesalahan di sini, dari listrik," ungkapnya sambil
menunjukkan meteran listrik yang tertempel di tembok samping kanan pintu masuk
rumahnya.
Dari informasi yang
dihimpun POS-KUPANG.COM berdasarkan pengakuan sang tuan rumah, Soleman,
kemunculan mata air panas yang viral di media sosial ini disebabkan hangusnya
kabel grounding yang sudah terpasang hampir 33 tahun lalu terhitung sejak 1991.
"Besok baru lanjut
lagi ini perbaikan,"tutupnya.
Terkait ini pun
POS-KUPANG.COM sudah berupaya menghubungi pihak PLN. Dari keterangan yang
diperoleh melalui pesan singkat, Manager Komunikasi PT PLN (Persero) UIW
NTT Ita Yupukoni mengatakan, kejadian ini
tidak mungkin berasal dari listrik karena belum pernah terjadi hal serupa
selama ini.
Ia juga menyampaikan
kemungkinan kabel groundingnya ini sudah lama.
"1 diantara 1
jutaan pelanggan di NTT. Itu tak bisa dibilang akibat dari
grounding,"tutupnya.
POS-KUPANG.COM juga
telah berupaya menghubungi dan menginformasikan kejadian dan kondisi terkini
mengenai lokasi tersebut kepada Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi
Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara.
Kepala Balai Pemantauan
Gunung Api Dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara, Zakarias D G Raja
menyampaikan, sesuai prediksi kami, dari Bandung juga info kemungkinan seperti
itu.
"Kami harus
responsif. demi masyarakat kita," ujarnya.
Sekitar pukul 15.20
WITA POS-KUPANG.COM menerima video berantai melalui media chat. Tampak seorang
petugas berseragam biru didampingi petugas lain berseragam orange di depan
sebuah rumah di Jalan Sukun menurut keterangan video.
Tanah yang digali pun mengeluarkan uap menghebohkan jagat dunia maya.
Pada pukul 18.15 WITA
ketika tiba di lokasi rumah di RT 33 RW 13 Oepura Kota Kupang ini, tidak
tercium aroma belerang hanya masih tercium aroma hangus getah yang cukup
menyengat. Kondisi tanah pun sudah sedikit kering dan panas. *** poskupang.com