Salah satu stasiun TV
Rusia menayangkan rekaman penahanan dan interogasi terhadap 4 pelaku tersebut.
Seorang anggota parlemen Rusia menyebut, pelaku teridentifikasi WN
Tajikistan--negara miskin bekas pecahan Uni Soviet dan pernah terlibat dalam
ISIS.
Seorang petugas
keamanan dalam tayangan TV tersebut menginterogasi pelaku.
Kementerian dalam
negeri Rusia sebelumnya mengatakan pada hari Sabtu bahwa keempat tersangka pria
bersenjata adalah warga negara asing, lapor AFP lebih lanjut.
"Apa yang kamu
lakukan di Crocus?” tanya seorang pria muda berjanggut (petugas keamanan).
"Saya menembak
orang.. demi uang,” jawabnya dalam bahasa Rusia yang terpatah-patah. Dia
kemudian mengaku ditawari “setengah juta Rubel dan telah menerima setengahnya
melalui trasnfer bank," lanjut pria anggota ISIS itu dilansir The Guardian,
Minggu (24/3).
Uang tersebut setara
dengan 5.425 Dolar AS menurut The Guardian. Jumlah tersebut dalam Rupiah
senilai Rp 85.791.763.
Selain itu, penyewa
jasa mereka telah memasok senjata ke empat pelaku itu. Mereka berkomunikasi
dengannya di platform pesan aman Telegram tanpa menyebutkan nama penyewa para
pelaku itu.
Rekaman itu juga
menunjukkan seorang tersangka digiring menyusuri jalur bersalju di dalam hutan.
Pria berambut gelap dengan kaus coklat muda itu mengeluarkan darah dari pipinya
hingga telinganya.
Pelaku itu juga sempat
ditanyai soal keberadaan senjata api yang mereka gunakan. Sebab, saat diamankan
para pelaku tanpa senjata. Kepada petugas mereka menyebut senjata itu
ditinggalkan di suatu tempat.