Warga pedalaman Ende sakit keras ditandu warga menuju jalan raya (Foto: iNews) |
Aksi gotong royong
warga bukan tanpa halangan. Mereka harus berhati-hati melintasi medan yang
cukup berat. Jalan yang rusak harus mereka lewati tanpa bantuan kendaraan.
Bahkan untuk menuju ke
jalan utama tepatnya di pertigaan Desa Rutu Jeja menuju ke puskesmas Peibenga,
warga harus menyebrangi dua kali karena tidak ada jembatan penghubung. Di balik
perjuangan kondisi seperti ini, tentunya menyimpan sejuta harapan dari warga
desa tersebut.
Cerita dari seorang
pemuda, Emanuel Bata Dede, yang merupakan cucu dari pasien bernama Katarina
Sare begitu menghayat hati, neneknya yang sudah berusia lanjut mengalami sakit
yang cukup serius. Karena keterbatasan akses jalan ,harus membuat mereka
berjalan kaki menuju fasilitas kesehatan terdekat.
"Akses menuju
Puskesmas Peibenga sangat jauh, jaraknya sekitar 20 kilometer, saya tidak tega
melihat nenek yang sudah sekarat, sehingga saya meminta bantuan warga untuk
membantu memikul nenek menuju ke jalan utama sejauh 7 Km untuk bisa menggunakan
kendaraan," ujarnya, Selasa 12 Maret 2024.
Para warga pun secara
sukarela dan bergantian menandu pasien menuju akses jalan utama dengan berjalan
kaki sejauh 7 kilometer. Tentunya, hal tersebut bukan hal yang mudah untuk
mereka, sebab jalan tanjakan membuat mereka harus sekuat tenaga membawa pasien tersebut.
"Kami sekitar 40
orang pikul nenek saya ke pertigaan. Jadi kami gantian. Karena kondisi jalan
menanjak, maka harus butuh banyak orang,"Ungkap Emanuel Bata Dede
Perjalanan yang
ditempuh selama tiga jam dengan kondisi jalan yang naik turun, penuh tantangan
untuk mereka. Setibanya mereka di jalan raya pertigaan Desa Rutu Jeja, pasien
langsung dibawa menggunakan truk DAK menuju ke Puskesmas Peibenga.
Karena kondisi yang
cukup parah, pasien dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Ende untuk mendapatkan
perawatan lebih baik sebab pasien menderita penyakit stroke ringan.
Saat ini, Emanuel dan
keluarganya menjaga pasien di rumah sakit. Dari ceritanya, Emanuel sangat
berharap pemerintah daerah bisa lebih peka lagi untuk meningkatkan akses jalan.
Sehingga dalam kondisi seperti ini, warga tidak kesulitan.
"Kami hanya minta
kepada pemerintah supaya meningkatkan akses jalan ke kampung kami. Minimal
dibuat rabat supaya mobil bisa masuk kalau musim hujan seperti ini,"
ujarnya. *** inewstv