ODGJ bacok IRT di NTT hingga tewas (Foto: Istimewa) |
Kepala Desa Golo
Mangung, Engel Anam membenarkan insiden tersebut. “Korban ini tante kandung
pelaku,” ujar Engel Anam.
Lebih lanjut Anam
mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, Falentina Niat, saat dirinya pulang
dari menimba air dari sungai, ia membuka pintu dapur. Saat itu, Falentina
melihat korban sudah tergeletak di sebelah dapur dengan posisi tengkurap dan
mengeluarkan banyak darah sehingga saksi langsung kaget dan berteriak minta
tolong.
Pada saat itu, saksi
menemukan korban yang tergeletak di samping dapur, saat itu saksi sudah tidak
melihat pelaku berada di sekitar TKP.
Kemudian, saksi
langsung pergi mencari anaknya yang masih kecil di tempat lain sambil
memberitahukan kejadian tersebut kepada warga lainnya.
Saat warga sekitar
mendengar suara teriak minta tolong, langsung datang melihat korban dan
membantu mengangkat korban dari TKP dan bawa ke rumah. Saat korban diangkat
dari TKP oleh warga korban sudah meninggal dunia.
Usai mendapatkan
informasi tersebut, warga setempat langsung mencari keberadaan pelaku. Saat
itu, warga menemukan pelaku di samping Gereja Stasi Wae Tua, sedang berdiri dan
memegang sebilah parang yang diduga digunakan untuk membunuh korban.
Kata Anam, pelaku FA,
sudah sejak tahun 2020 lalu mengalami gangguan jiwa. Sejak saat itu, ia
mendapatkan perawatan secara medis. Namun, akhir - akhir ini Fitu jarang minum
obat.
Pria ODGJ itu,
sambungnya, pada bulan Januari lalu masih melakukan tindakan yang sama. “Ia
waktu itu bunuh saudara kembarannya yang merupakan ODGJ juga. Dia sudah dua
kali bunuh orang,” ujarnya.
Saat ini, Anam
mengatakan pelaku sudah diamankan oleh aparat kepolisian. *** okezone