Sangat Miris! Warga NTT Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai dengan Seutas Tali

Sangat Miris! Warga NTT Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai dengan Seutas Tali

Warga Kampung Satar Mata saat menyebrangi sungai pakai tali (foto: dok ist)


Suara Numbei News - Pembangunan infrastruktur di daerah pedalaman provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih sangat memperhatikan. Betapa tidak, akibat tak ada jembatan penyebrangan, warga Kampung Satar Mata, Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa menyebrangi sungai arus deras berjarak 150 meter hanya dengan seutas tali.

Upaya nekat yang dilakukan oleh warga ini terbilang sangat berbahaya dan mengancam nyawa. Jalur yang mereka lalui, sebagai akses utama untuk menuju ke kampung tetangga, bahkan ke Borong pusat Ibukota Kabupaten Manggarai Timur.

Warga setempat, Erdianus Muda mengatakan, kondisi ini sudah lama dialami warga. Pasalnya sungai ini menjadi satu - satunya akses jalan yang menghubungkan desa tetangga, bahkan ke pusat ibu kota Borong, Manggarai Timur. Meski diusulkan berkali-kali kepada pemerintah, ironisnya sampai saat ini, belum juga ditindaklanjuti .

"Kami lakukan ini setiap tahun, bahkan setiap hari saat musim penghujan tiba," ujarnya, Sabtu (9/3/2024).

Bagi warga, seutas tali yang digunakan ini menjadi satu-satunya cara agar bisa menyebrangi Sungai Wae Mokel.

baca juga:

"Kami takut sekali saat menyebrang, tapi mau bagaimana lagi, ini salah satu akses utama kami setiap hari untuk bisa pergi ke kampung dan ke Kota Borong," ujarnya.

Warga pun hanya berharap bisa merespon cepat dari pemerintah setempat agar jembatan segera dibangun. *** okezone.com



 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama