Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim di PLB Tradisional Turiskain, Raihat, Belu, NTT, Jumat (8/3/2024). (Foto: Liputan6.com/Nanda Perdana Putra). |
Melihat kondisi di
sana, dia menyatakan telah menyiapkan kelompok kerja atau Pokja Perbatasan
untuk menyelesaikan berbagai masalah.
“Ini pengalaman saya yang pertama di NTT,
ke Atambua saja
yang pertama apaalgi ke PLN di NTT, ini yang pertama. Jadi sebelum NTT saya
sempatkan ke Papua untuk melihat juga Pos Lintas Batas di sana, kebetulan yang
kami lihat PLBN, sehingga di sini saya melihat ada gap yang signifikan,” tutur
Silmy di PLB Tradisional Turiskain, Raihat, Belu, NTT, Jumat (8/3/2024).
Kedatangan Silmy ke
perbatasan NTT tidak
dengan tangan kosong. Dia membawa sebuaj perencanaan dalam rangka membangun
fasilitas sarana prasarana yang lebih memadai, khususnya dalam hal kegiatan
imigrais dan sarana mitra lainnya.
“Sehingga bisa telihat
dan terasa layak bagi pekerja yang bertugas dan pelintas. Jadi kami sudah
membuat suatu Pokja Perbatasan yang nantinya akan membuat rencana, kemudian
dilanjutkan dengan mungkin juga anggaran dan hal-hal lainnya yang berhubungan
dengan implemetasi rencana tersebut,” jelas dia.
Perlu Ada Sinergi
Dia menegaskan tidak
hanya membangun sarana prasarana imigrasi yang ada di ibu kota saja atau pun
Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) udara dan laut, namun juga lintas darat.
Sebab itu, kunjungan kerja sebelumnya dia sempatkan untuk melihat langsung
perbatasan di Kalimantan dan Papua.
“Tentu di sini perlu
ada suatu sinergi, baik Direktorat Jenderal dan Kanwil NTT dan mitra lainnya,
apakah pemerintah daerah, karena konteksnya masalah lahan dan prioritas, serta
hak-hak yang bisa menyukseskan rencana kita,” kata Silmy.
Perlu Mendapatkan Perhatian
Lebih lanjut, fasilitas
PLBT sangat perlu mendapatkan perhatian, baik soal sarana prasarana, alat
komunikasi, hingga teknologi IT.Dengan begitu, akan ada standar untuk seluruh
PLBT, termasuk sarana tempat tinggal petugas dan mitra kerja.
“Saya pastikan ABT-nya
akan bisa tereksekusi, bahkan kalau ada usulan yang kira-kira diperlukan, bukan
hanya di sini. Saya ingin juga anggota kita itu bekerja dengan baik dan bisa
optimal. Jangan sampai kita tehambat karena masalah sarpras,” Silmy
menandaskan. *** liputan6.com