Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Bapak Ayodhia G.L Kalake menyerahkan cenderamata kepada Corporate Affairs Director Dexa Group Bapak Tarcisius Tanto Randy. (dok. DEXA) |
Menurut Penjabat
Gubernur NTT Bapak Ayodhia G.L Kalake, pemerintah provinsi bersama kabupaten
dan kota terus berupaya keras untuk mempercepat penurunan stunting. Hal ini
dibuktikan dengan menurunnya angka stunting yang signifikan sejak tahun 2019.
"Prevalensi
stunting di NTT mengalami penurunan tahun 2021 itu masih 20,9 persen, tahun
2022 17,7 persen dan 2023 ini berdasarkan hasil timbang pada bulan Agustus
terhadap 419.738 balita angkanya 15,2 persen. Ini masih cukup tinggi memang
karena ini setara dengan 63.804 balita stunting," jelasnya dalam
keterangan tertulis, Sabtu (9/3).
Plt. Deputi Bidang
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI, Marianus Mau Kuru,
menyampaikan bahwa stunting menjadi masalah bersama. "Stunting adalah
masalah kita semua. Tidak masalah satu orang saja. Oleh karena itu, untuk
menyelesaikan masalah stunting ini, harus kita melaksanakan secara kolaboratif,
konvergen, bersama-sama," tegasnya.
Ketua Ikatan Bidan
Indonesia (IBI) Pusat Ade Jubaedah mengemukakan IBI terus menjalin koordinasi
den kerja sama dengan semua pihak seperti BKKBN untuk menurunkan angka stunting
dan Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
"Dan hari ini membutikan bagaimanana bahwa upaya konvergensi di Provinsi
Nusa Tenggara Timur dilakukan dengan sangat luar biasa karena dukungan penuh
dari stakeholder mulai dari pejabat gubernur, kepala BKKBN," ungkap Ade.
Corporate Affairs
Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy menyampaikan bahwa upaya penurunan
angka stunting di Indonesia menjadi inisiatif strategis dalam kontribusi Dexa
Group sebagai perusahaan farmasi Nasional yang fokus di bidang kesehatan. Dia
menjelaskan, Dexa Group sebagai salah satu pihak swasta yang fokus dalam bidang
kesehatan yakni menyediakan produk farmasi yang bermutu, berkhasiat, dan aman,
turut berkontribusi dalam Program Percepatan Penurunan Stunting ini.
"Dengan landasan
perusahaan, Expertise for the Promotion of Health, bersama salah satu platform
digital yang memantau kesehatan ibu hamil hingga masa menyusui yakni aplikasi
Teman Bumil, dalam program ini berkolaborasi bersama untuk berkontribusi
membantu pencapaian target penurunan stunting," jelas Tarcisius.
Sementara itu pada hari
berikutnya, Dexa Group melalui Dharma Dexa dan Argon Peduli berkolaborasi
dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi dan Perhimpunan Dokter
Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Provinsi NTT menggelar bakti sosial berupa
kegiatan operasi katarak dan
penghijauan lingkungan berupa penanaman ratusan pohon flamboyan di Rumah Sakit
Umum Pusat dr. Ben Mboi Kupang.
"Melalui kegiatan
ini, tidak hanya mata para pasien yang mendapatkan sinar harapan baru, tetapi
juga hati kita semua semakin tergerak untuk terus berkolaborasi dalam
kepedulian terhadap sesama dan lingkungan hidup," tuturnya.
Dalam kesempatan ini,
Bapak Ayodhia G.L Kalake menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang
terlibat dan berinisiasi atas upaya meningkatkan derajat kesehatan bagi
masyarakat NTT. "Kami berharap inisiatif yang baik ini dapat terus
berlanjut ke depannya dan bagi pasien yang telah berpartisipasi dalam operasi
katarak, dapat menjaga kesehatannya. Selain itu pada kesempatan pagi ini, juga
dilakukan penghijauan berupa penanaman pohon di lingkungan rumah sakit,” kata
Ayodhia.
Direktur Utama Rumah
Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi Kupang Annas Ahmad menyampaikan tingginya
angka katarak bukan hanya di Kupang, tetapi juga hampir di semua tempat. *** jawapos.com