Yang dilaksanakan 5
Maret 2024, ini Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Anindito Aditomo,
S.Psi., M.Phil., Ph.D dalam kesempatannya membuka acara Rapor Pendidikan 2024.
Beliau menyampaikan
bahwa guru dan kepala sekolah perlu tahu transformasi pendidikan yang harus
dicapai oleh satuan pendidikan, antara lain yaitu:
1. Pembelajaran Berpusat Pada Murid
Pembelajaran berpusat
pada murid merupakan pendekatan di mana proses pembelajaran difokuskan pada
kebutuhan, minat, dan kemampuan individu murid. Dalam pendekatan ini, guru
berperan sebagai fasilitator yang membantu murid dalam mengeksplorasi dan
memahami materi pelajaran.
Murid diberikan
kebebasan untuk mengembangkan pemahaman mereka sendiri melalui berbagai
aktivitas, diskusi, dan proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan
mereka.
2. Iklim Sekolah yang Aman Inklusif, dan
Berkebhinekaan
Iklim sekolah yang
aman, inklusif, dan berkebhinekaan adalah lingkungan di mana semua individu
merasa diterima, dihormati, dan didukung tanpa memandang latar belakang,
kepercayaan, atau keberagaman mereka.
Sekolah menciptakan
budaya yang mempromosikan toleransi, empati, dan penghargaan terhadap
perbedaan. Setiap orang di sekolah merasa aman untuk menjadi diri mereka
sendiri dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan sekolah tanpa takut diskriminasi
atau pelecehan.
3. Pendidik Reflektif, Gemar Belajar, Berbagi dan
Berkolaborasi
Pendidik yang reflektif
adalah guru yang secara terus-menerus mengevaluasi dan merenungkan praktik
mengajar mereka untuk meningkatkan hasil pembelajaran murid. Mereka gemar
belajar, terbuka terhadap pembaruan dan perkembangan terbaru dalam pendidikan,
dan selalu mencari cara untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Selain itu, mereka
aktif dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan sesama pendidik
dan berkolaborasi dengan mereka untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih
baik.
Ketiga hal tersebut
yang akan menunjang transformasi pendidikan, menuju pada pendidikan yang kita
cita citakan, yaitu menciptakan siswa yang mandiri dan memiliki kompetensi
dan karakter Pancasila.
Siswa yang mandiri dan
memiliki kompetensi dan karakter Pancasila adalah mereka yang mampu mengambil
tanggung jawab atas pembelajaran dan perkembangan mereka sendiri. Mereka
memiliki kemandirian dalam mengatur waktu, merencanakan tugas, dan
menyelesaikan tantangan yang dihadapi.
Mereka juga memiliki
pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai-nilai dasar yang
menjadi landasan negara Indonesia, seperti keadilan, demokrasi, persatuan,
kemanusiaan, dan ketuhanan yang maha esa.
Siswa seperti ini tidak
hanya memiliki pengetahuan tentang nilai-nilai Pancasila, tetapi juga
menerapkannya dalam perilaku dan interaksi sehari-hari. Mereka menunjukkan
sikap toleransi, menghargai keberagaman, berpartisipasi aktif dalam kegiatan
sosial, dan bertindak adil terhadap orang lain.
Mereka juga memiliki
kemampuan untuk berpikir kritis, mengambil keputusan yang tepat, dan bertindak
sesuai dengan norma-norma moral yang diterima secara luas dalam masyarakat.
Dengan demikian, siswa
yang mandiri dan memiliki kompetensi dan karakter Pancasila adalah individu
yang tidak hanya berhasil secara akademis, tetapi juga memiliki kualitas
kepribadian dan moral yang kuat, sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi dalam konteks kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Demikian informasi
mengenai 3 Poin Penting Penegasan Kepala BSKAP, Guru TK, SD,SMP, dan SMA/SMK
Wajib Tahu!, semoga ulasan ini dapat bermanfaat bagi Anda. *** naikpangkat