elief dari Kerajaan Majapahit. Foto: Dok. manhattanda.org |
Dikutip dari Al Jazeera,
dalam upacara repatriasi baru-baru ini, sebanyak 27 barang antik dikembalikan
ke Phnom Penh dan tiga barang telah dikirim kembali ke Jakarta.
Menurut pernyataan
Jaksa wilayah Manhattan, Alvin Bragg, Jumat (26/4), pengembalian tersebut
termasuk patung batu relief dua tokoh dari Kerajaan Majapahit dan patung
perunggu dewa Hindu Siwa dari Kamboja.
Nilai total
barang-barang antik itu mencapai USD 3 juta (setara Rp 48 miliar), dan artefak
dua tokoh dari Kerajaan Majapahit seharga Rp 6,5 miliar.
New York dikenal
sebagai pusat perdagangan barang antik yang dicuri dan dijarah, di mana
sejumlah karya seni telah disita dari museum dan kolektor pribadi dalam
beberapa tahun terakhir.
"Kami terus
menyelidiki jaringan penyelundupan luas yang menargetkan barang antik Asia
Tenggara. Jelas masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ungkap
Alvin, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Salah satu kasus yang
menonjol adalah penjualan patung perunggu Siwa oleh seorang pedagang seni pada
2007, yang akhirnya disumbangkan ke Museum Seni Denver di Colorado.
Barang antik itu pun
disita oleh pengadilan New York pada 2023.
Duta Besar Kamboja
untuk AS, Keo Chhea, menyambut baik pengembalian artefak tersebut sebagai
pembaruan komitmen antarnegara untuk menjaga warisan kebudayaan.
Hal ini juga
diapresiasi oleh perwakilan Indonesia di New York, Konsul Jenderal Winanto Adi,
yang menyebutnya sebagai hadiah berharga dalam peringatan ulang tahun ke-75
hubungan diplomatik AS-Indonesia.