Menurut BMKG NTT, saat
ini wilayah NTT sedang berada dalam periode masa peralihan dari periode musim
hujan menuju periode musim kemarau atau masa pancaroba.
"Suhu permukaan
laut yang hangat dan kelembapan yang cukup basah
di tiap lapisan atmosfer," kata Kepala Stasiun Meteorologi Sti Nenot'ek,
Senin 1 April 2024.
Terdapat kenaikan massa
udara yang kuat (konvektif kuat) di wilayah NTT dan juga terdapat sirkulasi
udara masuk (sirkulasi siklonik) yang menyebabkan beberapa wilayah NTT
berpotensi hujan sedang - lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang
berdurasi singkat.
"Masyarakat perlu
mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi yang
terjadi pada masa peralihan masa pancaroba," ujar dia.
Bencana hidrometeorologi
yang dimaksud seperti angin kencang berdurasi singkat, puting beliung, hujan
secara sporadis dalam durasi singkat yang bersifat lokal, banjir dan tanah
longsor serta potensi dampak yang menyerupai sambaran petir, pohon tumbang dan
baliho roboh.
Dalam ramalan cuaca
pada 1 April 2024, terjadi hujan sedang hingga lebat di kabupaten Belu, TTU,
Malaka, Nagekeo, Ngada, Ende, TTS, Manggarai, Sumba Timur, Kabupaten Kupang,
Kota Kupang, Manggarai Barat, Sikka dan Sumba Barat Daya.
Sehari setelahnya cuaca
yang sama terjadi di Belu, Nagekeo, Bajawa, Ende, TTU, TTS, Manggarai,
Manggarai Barat, Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
"Wilayah yang
berpotensi angin kencang, Nil," sebut dia. *** flores.tribunnews.com