Joe Biden saat bertemu Benjamin Netanyahu di kantor perdana menteri di Yerusalem pada 9 Maret 2016. Foto: Debbie Hill/ POOL/ AFP |
"Meninjau pembicaraan
yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan sandera dan gencatan senjata
segera di Gaza,” demikian pernyataan Gedung Putih, ketika upaya diplomatik
semakin intensif untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, dikutip dari AFP.
Pemerintah Israel mendapat
tekanan kuat dari sekutu globalnya untuk mencapai gencatan senjata, serta dari
para pengunjuk rasa di Israel yang menuntut pembebasan sandera yang ditangkap
oleh Hamas.
Mesir, Qatar, dan
Amerika Serikat telah berusaha menengahi gencatan senjata baru selama
berbulan-bulan.
"(Biden dan
Netanyahu) juga membahas peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza
termasuk melalui persiapan pembukaan penyeberangan utara baru mulai minggu
ini," kata pernyataan itu.
“Presiden menekankan
perlunya kemajuan ini dipertahankan dan ditingkatkan melalui koordinasi penuh
dengan organisasi kemanusiaan,” sambungnya.
Angkatan Udara Spanyol menjatuhkan paket bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Rabu (27/3/2024). Foto: Kementerian Luar Negeri Spanyol/Handout via Reuters |
Ketika lembaga-lembaga
kemanusiaan mengeluarkan peringatan yang semakin mengerikan mengenai krisis di
Gaza, Israel mendapat tekanan yang semakin besar – secara global dan khususnya
dari Amerika Serikat – untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke wilayah
tersebut.
Biden juga menegaskan
kembali posisinya yang jelas terhadap setiap serangan Israel di kota Rafah di
Gaza selatan, kata pernyataan itu.
Netanyahu telah
berjanji untuk mengirim pasukan ke Rafah, tempat lebih dari 1,5 juta warga
sipil mengungsi.
Pemerintahan Biden,
meski mendukung Israel, telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran atas
banyaknya korban sipil dalam serangan Gaza dan telah menekan Israel untuk
menunda serangan Rafah.