Viral, Seorang Siswi SMA di Sikka NTT Dilarang Ikut Ujian karena SPP Nunggak Rp50 Ribu, Ini Kata Kepsek

Viral, Seorang Siswi SMA di Sikka NTT Dilarang Ikut Ujian karena SPP Nunggak Rp50 Ribu, Ini Kata Kepsek

Sebuah video mengenai siswi SMA di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengaku dilarang ikut ujian sekolah karena SPP menunggak Rp50.000 beredar viral di media sosial. 



Suara Numbei News - Sebuah video mengenai siswi SMA di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengaku dilarang ikut ujian sekolah karena SPP menunggak Rp50.000 beredar viral di media sosial.

Peristiwa ini menimpa Dian siswi SMAN 2 Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Adapun, salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram @ntt.update, beberapa waktu lalu.

"Tunggak uang sekolah 50 ribu seorang anak tidak diijinkan masuk ke sekolah," tertulis dalam narasi video itu.

Dalam video, terlihat seorang siswi SMA bernama Dian itu duduk di depan sekolahnya.

"Duduk di luar sini, kenapa?" tanya perekam video.

"Kendala uang sekolah, Bu," jawab Dian tersebut.

Lantas, perekam video pun bertanya bayaran uang sekolah yang harus dibayarkan.

"Uang sekolahnya berapa?" kata perekam video.

"50 (ribu)," jawab Dian.

Dian menjelaskan, dirinya telah membicarakan hal tersebut kepada orang tuanya. Namun, orang tuanya belum memiliki uang.

"Sudah (bilang) tapi uangnya belum ada," katanya.

Dian mengatakan, orang tuanya berharap dirinya bisa mengikuti ujian terlebih dahulu.

"Kalau bisa ikut ujian saja dulu, nanti habis ujian besok atau lusa baru bisa kasih uang," tuturnya

Ia pun mengaku sudah membicarakan kendala pembayaran SPP itu bersama pihak sekolah.

Tetapi, kata Dian, pihak sekolah tetap ingin pembayaran diselesaikan sebelum ujian.

Selain Dian, ada sekitar 20 orang murid lainnya yang dipulangkan karena SPP menunggak.

Hingga artikel ini ditulis, Minggu (21/4/2024), video tersebut telah dilihat sebanyak 3,5 juta kali.

Lantas seperti apa tanggapan kepala sekolah atas peristiwa tersebut?

 

Kata Kepala SMAN 2 Maumere

Kepala Sekolah SMAN 2 Maumere Benyamin Edi Da Silva menanggapi kabar mengenai siswinya yang mengaku dilarang ikut ujian karena SPP menunggak sebanyak Rp50.000. (TRIBUNFLORES.COM/ARNOLDUS WELIANTO)


Dilansir dari 
TribunFlores, Kepala SMAN 2 Maumere Benyamin Edi Da Silva menjelaskan, pemulangan siswa itu merupakan bagian dari strategi sekolah.

Strategi itu bermaksud agar orang tua siswa bisa datang ke sekolah dan mempertanggungjawabkan tunggakan SPP yang bersangkutan.

Menurut Edi, hal tersebut telah disampaikan kepada siswa agar menginformasikannya kepada orang tua masing-masing.

Edi menambahkan, tidak hanya perihal tunggakan SPP, tetapi banyak siswa yang belum menjelaskan karya tulis ilmiah sebanyak salah satu penilaian ujian.

"Ujian hari pertama itu banyak anak yang tidak mengikuti ujian karena terkendala administrasi yang terdiri dari keuangan dan tugas-tugas lainnya," kata Edi, Kamis (18/4/2024).

Edi mengaku, permasalahan mengenai keuangan bukan saja terjadi kali ini. Tetapi, setiap tahun ada saja siswa yang terkendala dengan keuangan.

Namun, kata Edi, pihak sekolah tetap mengizinkan para siswanya untuk tetap mengikuti ujian sekolah.

Hal itu bisa dilakukan setelah orang tua siswa datang ke sekolah mempertanggungjawabkan keuangan sekolah.

"Hari kedua itu banyak orang yang datang dan sampaikan sehingga ada solusi dan anak-anak bisa ikut ujian,"ujarnya

Lebih lanjut, Edi menyampaikan, siswa yang menunggak SPP sebesar Rp50.000 itu tidak menyampaikan kepada pihak sekolah dan memilih berdiri di sekitar lingkungan sekolah.

"Ada yang tunggak 50 ribu, tapi tidak masuk ke sekolah, dan memilih berdiri di sekitar sekolah," tutur Edi.

"Kalaupun dia masuk ke sekolah pasti kita ada solusi, entah itu dibuat surat pernyataan atau lain sebagainya agar bisa ikut ujian," tambahnya.

Edi menegaskan, pihak sekolah tidak memiliki niat untuk merugikan murid-muridnya.

Pihak sekolah pun menyelenggarakan ujian susulan pada Senin, 22 April 2024 untuk siswa yang tidak mengikuti ujian pada hari pertama dan seterusnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini, seluruh siswa sementara mengikut ujian akhir semester di SMAN 2 Maumere.

 

Kata Dinas Pendidikan

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Ambrosius Kodo juga membenarkan adanya siswa dilarang ujian karena SPP menunggak tersebut.

"Saya sudah perintahkan koordinator pengawas di Kabupaten Sikka untuk selesaikan dan anak itu sudah kembali mengikuti ujian," kata Ambrosius, dikutip dari Kompas.com, Minggu (21/4/2024).

Terkait kejadian itu lanjut, Ambrosius, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT akan segera menerbitkan surat penegasan kepada seluruh kepala sekolah di NTT.

"Poin inti dari surat yang akan kami keluarkan itu, agar kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi," tegas Ambrosius.




Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama