550 Babi di Kabupaten Sikka NTT Mati karena ASF

550 Babi di Kabupaten Sikka NTT Mati karena ASF

Babi mati karena terjangkit ASF di Sikka, NTT. (Foto: Dok. Distan Sikka)



Suara Numbei News - Sebanyak 550 babi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mati mendadak diduga terserang virus African swine ever (ASF) atau demam babi Afrika. Jumlah kasus kematian itu tercatat dari Januari hingga awal Mei 2024.

"Dugaan penyebaran ASF (diduga karena ada babi) diselundupkan dari Nagekeo oleh peternak babi ke Pasar Alok Maumere, Kabupaten Sikka. Ada sekitar belasan ekor yang dibawa lalu jual murah di pasar," kata Kepala Dinas Pertanian Sikka Yohanes Emil Satriawan Sadipun saat diwawancarai detikBali di Kupang, Kamis (16/5/2024).

Yohanes menyebutkan ternak babi yang mati itu tersebar di 27 desa di sembilan kecamatan yaitu Alok Timur, Nita, Koting, Talibura, Nelle, Alok Barat, Alok, Alok Timur, dan Kangae. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, 20 sampel di antaranya dinyatakan positif ASF.

"Sehingga perilaku beternak babi dari masyarakat harus dijaga dengan baik, mulai dari penerapan biosecurity hingga pemberian pakan," ungkapnya.

Sehubungan dengan terjadinya peningkatan kasus penyakit dan kematian ternak babi, Pemerintah Daerah (Pemda) Sikka mengeluarkan instruksi Bupati nomor Distan.524.3/146 N/2024 tentang Pemberantasan Penyakit ASF di Kabupaten Sikka.


Berikut instruksinya:

1.      Melakukan koordinasi dalam rangka upaya pengendalian dan pencegahan penyakit African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi;
Meningkatkan koordinasi dan kerja sama lintas sektor dalam rangka pengawasan lalulintas ternak babi dan produknya pada pintu masuk antar-kabupaten di wilayah perbatasan daratan Flores dan di pelabuhan laut;
Pengusaha penjualan ternak dan daging babi untuk sementara dilarang memasukkan babi dari daerah/kabupaten lain, karena daratan Flores sedang terjadi peningkatan kasus ASF;

2.      Setiap ternak babi dan produk-produknya yang masuk ke wilayah Kabupaten Sikka dan atau perpindahan/mutasi hewan penular ASF antar wilayah kecamatan/desa/kelurahan wajib disertai dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan Hasil Pengujian Laboratorium Bebas Penyakit African Swine Fever (ASF);

3.      Ternak babi yang diperdagangkan di pasar bukan babi yang sakit sehingga sebelum menjual ke pasar terlebih dahulu melapor ke Pusat Kesehatan Hewan terdekat/Dinas Pertanian Kabupaten Sikka untuk dilakukan pemeriksaan status kesehatan hewannya;

4.      Peternak/pemilik babi dilarang untuk memotong dan mengedarkan daging babi yang terinfeksi ASF ke masyarakat sekitar/keluarga/kerabat karena dapat sebagai agen penyebaran virus ASF bagi babi yang lainnya;

5.      Bagi peternak atau masyarakat yang akan memotong babi yang dagingnya akan diedarkan/leis, minimal 4 hari sebelum dipotong harus sudah melapor ke Pusat Kesehatan Hewan terdekat atau Dinas Pertanian Kabupaten Sikka untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap babi tersebut;

6.      Mengimbau masyarakat untuk membeli daging babi yang berasal dari pemotongan di rumah potong hewan babi milik Pemerintah atau di bawah pengawasan petugas kesehatan hewan;

7.      Sebagai peternak tindakan preventif jika ada dugaan ASF/ditemukan babi yang sakit/mati segera melaporkan pada Petugas Pusat Kesehatan Hewan di wilayah kecamatan/dinas terkait dalam waktu 24 jam;

8.      Menginstruksikan kepada masyarakat agar tidak membuang bangkai ternak babi di sembarang tempat (di jalanan/kali mati/hutan/laut) melainkan harus menguburkan di dalam tanah untuk mencegah penularan ASF yang lebih luas;

9.      Selalu memberikan sosialisasi/komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang penyakit ASF pada setiap kesempatan/kegiatan di tingkat kecamatan/desa/kelurahan;

10. Mengambil tindakan koordinatif tingkat desa/kelurahan guna dibangunnya kesepakatan tingkat desa/kelurahan atas poin-poin di atas; *** detik.com


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama