Foto: Empat jenazah
PMI asal NTT tiba di Cargo Bandara El Tari Kupang, Kamis (23/5/2024). (Simon
Selly/detikBali) |
"Empat jenazah ini
PMI nonprosedural yang tiba dari Malaysia menggunakan pesawat Garuda GA 448
pada pukul 12.45 Wita," ungkap Kepala Balai Pelayanan dan Perlindungan PMI
(BP3MI) NTT, Suratmi, ketika diwawancarai detikBali di Bandara El Tari.
Begitu jenazah tiba di
Kargo Bandara El Tari langsung disambut isak tangis para keluarga yang
menunggu. Masing-masing jenazah kemudian dibawa menggunakan empat ambulans.
Suratmi membeberkan
keempat jenazah tersebut antara lain, Tresia Lalu Ngongo (36), perempuan 36
tahun asal Kabupaten Sumba Barat, Adrianus Deke (25), pria asal Kabupaten
Malaka, Stefanus Mae (51) pria asal Kabupaten Ende, dan Erniwati Balbara (38),
perempuan asal Kabupaten Sumba Barat Daya.
Keempat PMI itu
meninggal di Negeri Jiran karena sakit. "Masing-masing meninggal karena
sakit dan dipulangkan kembali ke NTT, BP3MI memfasilitasi pemulangan ke
kabupaten masing-masing," ujar Suratmi.
Dia menjelaskan untuk
jenazah dari Kabupaten Malaka langsung diantarkan melalui jalur darat,
sedangkan tiga jenazah lainnya akan dikirim melalui jalur laut pada Jumat
(24/5/2024).
"Untuk jenazah
dari Kabupaten Malaka, langsung diantarkan ke kampung halamannya menggunakan
mobil ambulans BP3MI. Sedangkan untuk jenazah dari Kabupaten Ende, Sumba Barat,
dan Sumba Barat Daya akan dikirimkan besok menggunakan Kapal Awu, dan saat ini
ketiganya dititipkan di RSUD WZ Johannes Kupang sebelum diantar ke pelabuhan
besok, menuju kampung halaman masing-masing," urai Suratmi.
Tercatat, para PMI yang
menemui ajal di Negeri Jiran itu telah bekerja di atas lima tahun. Paling lama
adalah Erniwati yang sudah 18 tahun di Malaysia. Dua PMI bekerja sebagai buruh
di kebun sawit dan dua lainnya menjadi asisten rumah tangga (ART).
"Untuk jenazah
atas nama Erniwati bekerja di Malaysia sudah 18 tahun dan Tresia 8 tahun.
Masing-masing bekerja sebagai ART. Sedangkan untuk Stefanus sudah bekerja 14
tahun, sedangkan Adrianus 6 tahun. Masing-masing bekerja di kebun sawit Negeri
Jiran," pungkasnya.
Total, sejak Januari
hingga Mei 2024 ada sebanyak 41 PMI asal NTT yang jenazahnya sudah dipulangkan.