Mayat tanpa identitas yang ditemukan di
Hutan Lindung Kateri sudah diambil keluarga. (victorynews.id/Wilfrid Wedi) |
Hal ini disampaikan
oleh Kapolres Malaka AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, SH., SIK melalui Kapolsek Malaka
Tengah AKP
I Wayan Budiasa, SH kepada victorynews. id melalui telepon seluler.
AKP Wayan Budiasa
menerangkan, usai proses evakuasi mayat dari tempat kejadian perkara (TKP)
pihaknya langsung mengantar ke Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan (RSUPP)
Betun guna proses penyelidikan dan identifikasi lebih lanjut.
"Tadi sampai di
Rumah Sakit kami melakukan pemeriksaan luar ditangani oleh medis kemudian
jenazah sudah dikembalikan ke pihak keluarga untuk prosesi pemakaman
selanjutnya," ucapnya.
Terkait dengan autopsi
terang AKP Wayan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan keluarga korban apabila
ingin mengetahui penyebab kematian almarhum.
"Tentunya harus
ada permohonan dari pihak keluarga supaya kita bisa melakukan langkah-langkah
itu. Tadi saat di Rumah Sakit mereka meminta waktu untuk merembuk bersama
keluarga tapi yang jelas jenazah sudah dibawa kembali ke kampung halamannya
yang ada di Dusun Kleik, Desa Motaulun, Kecamatan Malaka Barat," jelas AKP
Wayan.
AKP Wayan menerangkan,
penemuan mayat ini awalnya tidak tidak ada identitas sama sekali yang ditemukan
di TKP. Selain pakaian atau barang-barang yang dibawah oleh almarhum.
"Setelah kita
evakuasi mayat itu dari Hutan Lindung Kateri ke
RSUPP Betun. Kemudian, datanglah dua orang putri dan mengatakan bahwa itu ayah
kandungnya. Lalu,secara bersama-sama kami mulai mengenali atau menemukan
keadaan korban termasuk pakaian yang dikenakan oleh korban pada saat itu,"
ungkapnya.
Kata AKP Wayan, saat
olah TKP pakaian yang dikenakan oleh almarhum salah satunya adalah sarung pria
atau kain lipa kotak-kotak berwarna biru, baju kaos yang masih melekat di
badannya dan celana pendek.
"Dari pakaian yang
kita tunjukan kepada keluarga korban, kedua putri itu membenarkan bahwa itu
ayah kandungnya Yohanes Klau karena sebelum almarhum meninggalkan rumah pakaian
yang dikenakan persis seperti itu," ungkapnya.
Sebelum mayat itu
ditemukan warga di Hutan Lindung Kateri, kata AKP Wayan, keluarga korban sudah
melaporkan ke Polsek Malaka Barat untuk melakukan pencarian.
"Dan laporan itu
tertanggal 26 April 2024 kemarin. Kemudian, hari ini baru ditemukan oleh warga
dengan kondisi sudah tak bernyawa," ujarnya.
Selanjutnya, apabila
keluarga ingin mengetahui penyebab kematian dari almarhum itu maka jelas AKP
Wayan, harus dilakukan autopsi.
"Sehingga kita
bisa mengetahui penyebab kematian.Jadi,sekarang kita belum bisa pastikan apakah
ada unsur pidana atau bunuh diri kita juga belum tahu secara pasti karena
semuanya harus melalui autopsi. Jadi, sekarang kita menunggu pihak keluarga
apabila mengendaki untuk autopsi maka kita siap lakukan itu.Tapi, pada
prinsipnya kita tetap melakukan penyelidikan di lapangan, " urainya.
Sementara Direktur
RSUPP Betun,Valentinus Seran Raimanus melalui pesan whatsapp yang diterima
Victorynews.id, Senin(6/5/2024) mengatakan, pihak keluarga sudah menjemput
jenazah korban.
"Tadi saat
pemeriksaan luar pihak keluarga sudah mengenali korban dan jenazahnya sudah
dibawah pulang ke kampung halamannya, " ujarnya.***