Dubes Israel Gilad Erdan merobek salinan piagam PBB dengan menggunakan mesin otomatis di Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS, 10 Mei 2024. (EPA-EFE) |
Erdan memasukkan
salinan piagam PBB ke dalam mesin penghancur mini di podium, sebelum berkata
dalam nuansa sarkasme: "Anda sedang menghancurkan piagam PBB dengan tangan
Anda sendiri."
"Iya, iya, itulah yang
sedang Anda lakukan. Merobek piagam PBB. Memang tidak tahu malu,"
lanjutnya, mengutip dari laman Standard.co.uk pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Aksi protes simbolis
ini terjadi sebelum Majelis Umum PBB memberikan suara mendukung pemberian
"hak dan keistimewaan" baru kepada Palestina, dan menyerukan
kepada Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali permintaannya untuk
menjadi negara anggota.
Resolusi tersebut
disahkan dengan perolehan suara 143 suara mendukung dan 9 suara menolak, serta
25 suara abstain.
Erdan sebelumnya
mengatakan kepada TV Israel Channel 12 bahwa keputusan Amerika Serikat untuk
menahan pengiriman bom berat ke Israel menyusul kekhawatiran bahwa senjata
tersebut dapat digunakan untuk menyerang Rafah dan menimbulkan korban sipil
adalah "keputusan yang sangat mengecewakan, bahkan membuat
frustrasi."
Dia mengklaim Presiden
AS Joe Biden menyerah pada tekanan dalam negeri, termasuk dari gelombang protes
di kampus-kampus AS. Erdan mengatakan resolusi tersebut “tidak berhubungan
dengan kenyataan di lapangan”.
Selain itu, Erdan
mengatakan bahwa mengundang Palestina ke dalam PBB adalah "untuk memberi
penghargaan kepada para pelaku kekejaman (serangan Hamas) dengan status
kenegaraan."
Dewan keamanan PBB
nantinya akan memutuskan apakah mereka akan memberikan keanggotaan Palestina.
Penundaan penggunaan
bom berat oleh AS telah membuat marah beberapa orang di kabinet perang Perdana
Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel mengatakan pihaknya akan terus
menyerang Rafah di mana mereka mengklaim sisa brigade militer Hamas
bersembunyi.
Netanyahu mengatakan
mereka akan bertarung habis-habisan, bahkan dengan ‘kuku’ di jari mereka
masing-masing jika diperlukan. ***metrotvnews.com