Sanggar tari yang
terdiri dari anak-anak muda di sekitar Haliwen, Kelurahan Manumutin, Kecamatan
Kota Atambua ini, berada di bawah asuhan Erna Gonsalves dan Imaculada Gomes
dengan koreografer berbakat Nona Marisa Sarin Mau.
Mereka menampilkan
tarian tradisional Belu yaitu Likurai yang biasanya digunakan untuk menyambut
para pejuang yang pulang dari medan perang.
Namun, dalam momen
tersebut, tarian Likurai ditampilkan untuk menyambut para pemain dari 20 tim
sepak bola, tamu undangan, dan seluruh pecinta sepak bola yang hadir di
stadion.
Penampilan ini membawa
suasana penuh kehangatan dan kebanggaan, menggambarkan semangat persatuan dan
kebersamaan masyarakat Belu.
Marisa Sarin Mau, S.Sn,
koreografer Sanggar Tari Halo Moris Rai Belu,
menjelaskan makna mendalam di balik gerakan tarian tersebut.
“Pola memanjang dalam
tarian kami melambangkan keseimbangan hubungan antara manusia dan alam. Pola
melingkar mencerminkan persatuan dan kesatuan dari seluruh unsur yang ada dalam
membangun Rai Belu," ujarnya, Minggu 9 Juni 2024.
"Sedangkan pola V
memiliki makna dinamis dan lembut, menunjukkan tarian yang elegan dan penuh
perasaan,” tambahnya.
Dijelaskan pula, pola
melingkar yang terakhir menjadi simbol ucapan selamat datang dari para penari
kepada seluruh tamu undangan dan pecinta sepak bola yang sudah hadir di Stadion
Haliwen.
"Tarian ini tidak
hanya memperlihatkan keindahan gerak, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan
budaya yang dalam," jelasnya.
Marisa juga
mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas kesempatan tampil di acara
prestisius tersebut.
“Kami sangat bersyukur
karena Sanggar Tari Halo Moris Rai Belu mendapat
kesempatan untuk tampil pada opening ceremony Askab PSSI Belu Cup
2024. Ini adalah momen yang sangat berarti bagi kami,” katanya.
Ia berharap bahwa
setiap event olahraga di masa mendatang dapat mengintegrasikan seni budaya
lokal seperti yang terjadi hari ini.
“Kami sangat berharap
di setiap event olahraga ada kolaborasi antara seni budaya lokal dan olahraga
itu sendiri. Kami juga berharap ke depannya bisa dipercaya lagi untuk tampil di
event-event lainnya,” tambahnya.
Dio Seran salah satu
panitia Pelaksana menambahkan penampilan dari Sanggar Tari Halo Moris Rai Belu tidak
hanya menambah semarak acara pembukaan Askab PSSI Belu Cup
2024, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal dalam sebuah perhelatan
olahraga.
"Ini menunjukkan
bahwa olahraga dan budaya dapat berjalan beriringan, memperkaya satu sama lain
dan mempererat persaudaraan antara sesama di Rai Belu," pungkasnya. *** poskupang.com