Dia dibacok menggunakan
parang oleh empat orang berinisial PJL (34), FL (23), DLJ (48) dan FD (24),
tewas di tempat.
Kepala Bidang Hubungan
Masyarakat (Kabid Humas) Polda NTT Kombes Pol Ariasandy, mengatakan, korban
Ferdinan dibacok di jalan Libu Nalo, Kelurahan Sobawawi, Kecamatan Loli.
"Kejadiannya
kemarin (Sabtu, Red) sore sekitar pukul 15.30 Wita," kata Ariasandy,
kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (9/6/2024).
Kronologi
pembacokan
Ariasandy menuturkan,
kejadian itu bermula ketika Ferdinan mengendarai sepeda motornya menuju rumah
pelaku PJL dan FL.
Tiba di depan rumah PJL
dan FL, Ferdinan lalu marah-marah dan memaki keduanya.
Kedua pelaku lalu
keluar dari rumah, namun Ferdinan memilih kabur.
PJL dan FL lalu
mengubungi dua pelaku lainnya DLJ dan FD menggunakan telepon seluler.
Setelah itu, PJL dan FL
mengejar korban dan menemukan korban sedang memarkirkan sepeda motornya di
pinggir jalan.
Korban lalu mencabut
sebilah parang dan berusaha menyerang PJL dan FL.
Kedua pelaku lalu
mengambil batu dan melempar korban dan mengenai kepala dan kakinya.
Korban langsung jatuh
ke tanah. PJL dan FL lalu mendekati korban.
Di saat yang bersamaan,
muncul dua pelaku lainnya DLJ dan FD. "Mereka beramai-ramai membacok
korban hingga tewas di tempat kejadian," ungkap Ariasandy.
Warga setempat yang
melihat kejadian itu, lalu melaporkan ke Markas Kepolisian Resor Sumba Barat.
Polisi lalu datang ke
tempat kejadian perkara dan mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit
setempat. Polisi lalu mengejar empat pelaku.
Dua orang akhirnya
ditangkap yakni PJL dan FL. Sedangkan DLJ dan FD masih bersembunyi.
"Kasusnya masih ditangani oleh anggota berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/68/VI/2024/SPKT/Res Sumba Barat/Polda NTT," pungkasnya.