"Kita akan uji
coba terus sampai bulan Oktober. Jadi menunya diakali berbeda dan kita pengen
dapat masukan dari anak-anak, murid, orang tua murid, guru-guru, komite, siapa
pun ahli gizi juga silakan. Kalau ada yang kurang, perlu boleh dievaluasi akan
segera kita follow up," ujar Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming
Raka usai meninjau uji coba makan bergizi gratis di Bogor, Selasa (23/7/2024).
Sepamahaman saya,
sekolah tempatnya belajar dan pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Tempat
mendidik karakter anak-anak bangsa ke depan. Jangan sampai karena program makan
siang gratis atau makan bergizi gratis, akhirnya skolah sibuk dengan urusan
makanan, menu, harga, atau cara membaginya. Makanan bergizi pasti penting,
apalagi untuk anak-anak. Hanya caranya mungkin bisa dicari solusi yang paling
pas dan paling tepat. Agar kegiatan belajar dan pembelajaran di sekolah tidak
terganggu.
Terus terang, kita atau
mungkin banyak orang tidak tahu. Apa itu makanan bergizi dan berapa harganya?
Karena tiap orang, tiap daerah berbeda. Urusan makanan adalah urusan lidah,
tiap orang pasti berbeda-beda. Yang penting, jangan sampai program makan siang
gratis justru merepotkan guru dan sekolah. Jangan juga jadi “lahan korupsi”
baru di ranah sekolah, hingga mencoreng dunia pendidikan.
Jadi, silakan-silakan
saja. Semoga program makan siang gratis bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Dan sebentar lagi, sekolah-sekolah pun mulai sibuk mengurus makan siang gratis
untuk murid-muridnya. Asal jangan sampai kegiatan belajar dan pembelajaran di
sekolah terganggu. Sekolah harus tetap fokus pada misi pendidikan dan
pembelajarannya. Untuk mencerdaskan anak bangsa, bukan mengenyangkan perut anak
bangsa.
Mungkin peneliti perlu
memberi tahu kepada kita, mana yang lebih baik belajar dalam keadaan perut
lapar atau kenyang? Besok-besok, jangan sampai motivasi ke sekolah karena ada
makan siang gratis, bukan karena inhon belajar yang tekun. Itulah “pekerjaan
rumah” bersama di dunia pendidikan. Salam literasi!