Joni, pahlawan cilik asal NTT yang pernah mendapat penghargaan dari Panglima TNI dan Mendikbud, akhirnya mendapat kesempatan mengikuti seleksi prajurit TNI AD setelah sempat terganjal masalah tinggi badan.
Joni pemanjat tiang bendera (Sumber: Instagram/yohanes_ande_kala) |
Suara Numbei News - Joni Ande Kala, atau yang akrab disapa Joni, akhirnya mendapat kesempatan mewujudkan impiannya menjadi prajurit TNI AD. Setelah sempat terganjal masalah tinggi badan yang tidak memenuhi syarat administrasi, Joni kini diizinkan mengikuti seleksi Caba PK Reguler TNI AD TA.2024 di bawah naungan Kodam IX/Udayana.
Kisah Joni ini bermula
dari aksi heroiknya saat upacara peringatan HUT RI ke-73 tahun 2018.
Keberaniannya kala itu menarik perhatian Panglima TNI dan Mendikbud, hingga ia
mendapatkan penghargaan atas dedikasinya. Berkat penghargaan tersebut, Joni
mendapat keringanan untuk mengikuti seleksi prajurit TNI AD.
"Dari data-data
yang kami miliki, Joni memiliki tinggi badan 155,8 cm. Awalnya, ia dinyatakan
tidak memenuhi syarat administrasi karena tidak mencapai tinggi badan minimal
160 cm," jelas Kolonel Infantri Agung Udayana, Kepala Penerangan Kodam
IX/Udayana.
Namun, berkat
keberanian dan dedikasi Joni yang tertuang dalam piagam penghargaan dari
Panglima TNI dan Mendikbud, Mabesad memberikan izin untuk mengikuti seleksi.
"Atas instruksi Mabesad, Joni diizinkan mengikuti seleksi," ungkap
Kolonel Agung.
Joni saat ini tengah
mengikuti serangkaian tes seleksi yang meliputi tes kesehatan jasmani dan
psikis, tes fisik, dan tes psikotes. "Kami akan menilai kinerjanya dalam
setiap tahapan seleksi dan mengirimkan hasil evaluasinya ke Mabesad,"
tambah Kolonel Agung.
Meski tinggi badan Joni
tidak memenuhi syarat awal, diharapkan kinerjanya dalam seleksi mampu menutupi
kekurangan tersebut. "Semoga Joni dapat membuktikan kemampuannya dan lolos
seleksi prajurit TNI AD," ungkap Kolonel Agung.
Gagal Dalam Proses Seleksi
Sebelumnya, Joni
diketahui telah menamatkan pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Atambua. Usai
lulus, dia pun membulatkan tekad bakal jadi abdi negara melalui jalur Bintara
TNI.
Satu kali menempuh
proses seleksi, dia dinyatakan gagal dan diminta untuk mencoba peruntungan di
tahun depan.
Kegagalannya pun
membuat Joni kecewa. Melalui sebuah video singkat, Joni yang berbalut kemeja
putih mengungkapkan isi hati.
"Tahun 2024 saya
mengikuti tes (TNI), saya gagal," ujarnya.
Bagaimana tidak, Joni
sebelumnya diketahui pernah dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk
dipermudah jika kelak dia mendaftar jadi abdi negara.
Namun, Joni pun
nyatanya justru dinyatakan gugur. Alhasil, pemuda berusia 19 tahun itu pun
menagih janji.
Secara terang-terangan,
Joni meminta bantuan hingga menyebut jajaran petinggi TNI, Panglima TNI, hingga
Presiden Jokowi.
"Saya mohon bantuan kepada bapak Presiden bersama bapak Panglima dan juga jajarannya. Saya mohon bantuan untuk meluluskan saya menjadi anggota TNI, sekian dan terima kasih," terangnya. *** liputan6.com