Bagaimana Mengubah Rutinitas Belajar Mengajar dengan Model Rotasi Stasiun Agar Tidak Membosankan Peserta Didik?

Bagaimana Mengubah Rutinitas Belajar Mengajar dengan Model Rotasi Stasiun Agar Tidak Membosankan Peserta Didik?

Penulis pose bersama bersama Peserta didik Kelas VI SDK Naibone usia kegiatan belajar mengajar


Suara Numbei News - Pernah merasa jenuh dengan cara belajar yang monoton? Atau mungkin sebagai guru, kita ingin membuat suasana kelas lebih hidup dan menarik? Atau apakah kita menginginkan sesuatu yang baru dan menarik kegiatan belajar mengajar di kelas?

Model Rotasi Stasiun bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar Guru! Model pembelajaran ini berguna baik ketika Murid kita secara fisik berada di dalam kelas atau ketika belajar dari rumah.

Bayangkan kelas kita dibagi menjadi beberapa sudut atau stasiun. Setiap stasiun memiliki aktivitas belajar yang berbeda. Murid akan berputar dari satu stasiun ke stasiun lainnya dalam waktu tertentu. Dengan begitu, murid tidak hanya duduk mendengarkan guru, tapi juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan belajar.

Banyak guru beranggapan bahwa rotasi stasiun hanya dapat digunakan dalam rencana pelajaran tingkat sekolah dasar, ternyata dapat diadaptasi untuk setiap tingkat kelas baik SMP ataupun SMA bahkan untuk kegiatan pembelajaran lainnya. Hal ini membantu melibatkan murid dalam proses pembelajaran, juga berguna untuk semua mata pelajaran atau usia yang Anda ajarkan.

Apa itu Model Rotasi Stasiun?

Model rotasi stasiun adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang semakin populer di kalangan pendidik. Model ini menawarkan cara yang inovatif untuk membuat proses belajar menjadi lebih menarik, aktif, dan efektif.

Dalam model ini, murid dibagi menjadi kelompok kecil dan secara bergantian berpindah dari satu stasiun belajar ke stasiun belajar lainnya. Setiap stasiun memiliki aktivitas pembelajaran yang berbeda-beda, sehingga murid dapat mengeksplorasi materi dari berbagai sudut pandang.

Para ahli pendidikan umumnya memberikan pandangan positif terhadap model rotasi stasiun. Mereka berpendapat bahwa model ini dapat meningkatkan motivasi belajar murid, hasil belajar, dan kemampuan berpikir kritis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan model rotasi stasiun cenderung lebih memahami konsep, lebih termotivasi, dan memiliki sikap yang lebih positif terhadap pembelajaran.

Menurut Jonassen dan Rohrer (1997), model rotasi stasiun merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang efektif untuk meningkatkan pemahaman konseptual murid. Hattie (2009) juga menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif, yang seringkali menjadi bagian dari model rotasi stasiun, memiliki dampak positif terhadap hasil belajar murid.

Terdapat hubungan antara model rotasi stasiun dan model pembelajaran lainnya. Sejak tahun 2020, sekolah-sekolah telah mengadopsi ”Pembelajaran Hybrid” (sebagian besar karena pandemi) dan menggunakan pemanfaatan teknologi di ruang kelas.

Beberapa guru mungkin memilih sesi pembelajaran daring untuk dijadikan salah satu stasiun. Dimana pilihan ini menghadirkan teknologi ke dalam kelas mereka dan memadukannya menjadi pengalaman belajar.

Setiap kelas, guru, dan murid memiliki sumber daya dan keterampilan yang berbeda. Stasiun berbasis teknologi mungkin lebih sulit disiapkan oleh beberapa guru daripada yang lain. Tidak apa-apa! Kita dapat melakukan apa pun yang terbaik untuk kelas dan murid.

Rotasi stasiun yang berbeda untuk semua tingkat kelas

Jika Kita mengajar di kelas sekolah menengah, kita mungkin berpikir, 'Bagaimana ini bisa berhasil bagi murid-murid saya?' Meskipun tampaknya tidak begitu jelas bagaimana menerapkan metode ini di luar kelas sekolah dasar, namun hal itu masih mungkin dilakukan. Dan sudah banyak guru di tingkat menengah sudah menerapkan model ini, saya sendiri ketika menerapkan model ini dalam pembelajaran di kelas, terasa sangat menyenangkan serta memberikan pengalaman belajar bagi murid.

Ada banyak cara kreatif untuk memberikan pengajaran yang berbeda-beda yang melibatkan murid, terlepas dari seberapa mahir mereka. Model ini condong pada gagasan bahwa tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua. Rotasi stasiun memungkinkan kita untuk memenuhi gaya dan preferensi belajar yang berbeda - beda.

Misalnya, semua stasiun dapat bekerja sama untuk mengajarkan satu konsep. Namun, setiap stasiun memungkinkan murid untuk mengalaminya dengan cara yang berbeda. Dan hal ini ternyata sangat membantu dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.

Rotasi stasiun yang berbeda dapat memberikan pengalaman visual, audio, dan kinestetik yang membantu semua murid memahami konsep lebih dalam.

Menyesuaikan waktu yang dihabiskan di setiap stasiun dapat membantu membuatnya lebih sesuai dengan usia murid di kelas. Kebanyakan ahli menyarankan untuk menghabiskan sekitar 10-15 menit per stasiun, tetapi ini bukanlah aturan yang baku. Kita dapat melakukan apa pun yang paling sesuai untuk murid kita.

Ada tiga cara utama untuk menyiapkan stasiun. Semoga ini akan memunculkan beberapa ide tentang bagaimana kita dapat menggunakan metode ini dalam rencana pelaksanaan pelajaran berikutnya!

Stasiun yang dipimpin guru

Gaya ini mengutamakan guru yang terlibat dengan kelompok kecil murid untuk menjelaskan materi pelajaran lebih lanjut dan menjernihkan kesalahpahaman.

Jika bisa bekerja sama dengan beberapa guru di kelas, kita mungkin dapat membuat beberapa stasiun yang dipimpin guru yang mencakup konsep-konsep berbeda.

Jika hanya kita sendiri yang mengajar di kelas, stasiun yang dipimpin guru dapat menjadi salah satu rotasi. Stasiun ini akan memberi kita waktu khusus untuk memeriksa setiap murid dan mengevaluasi tingkat pemahaman mereka.

Ini juga dapat memberi Anda kesempatan untuk membahas penerapan pelajaran secara pribadi oleh murid dalam kehidupan nyata. Ruang ini memungkinkan guru untuk membangun hubungan dengan murid secara individual dan memahami penjelasan, dukungan, atau model apa yang mereka butuhkan agar berhasil.

Tidak semua pendekatan cocok untuk semua murid, jadi stasiun yang dipandu guru memberi kita umpan balik yang diperlukan untuk mempersonalisasi konten pembelajaran. Ini dapat membantu kita melihat bagian mana yang perlu disesuaikan dengan berbagai gaya belajar yang dibutuhkan murid.

Ada banyak sekali contoh untuk stasiun yang dipimpin guru secara daring jika kita memerlukan lebih banyak ide atau panduan. Dalam hal ini, kita bisa membuka Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk mencari beberapa referensi dan praktik baik yang sudah dilakukan.

Stasiun Offline

Stasiun offline adalah waktu untuk mematikan layar atau tampilan media dan fokus pada kolaborasi langsung. Ini juga memberi murid kesempatan untuk melenturkan keterampilan pemecahan masalah mereka.

Stasiun-stasiun ini menyediakan pengalaman belajar melalui buku, alat peraga, jurnal, dan lain-lain. Stasiun-stasiun ini sering kali mendorong murid untuk merenungkan pelajaran secara individual atau mengilustrasikannya dengan cara tertentu.

Murid diberi cukup banyak kebebasan dalam pendekatan ini. Mereka diberi kebebasan untuk mengeksplorasi konsep tersebut sendiri dan menjawab pertanyaan apa pun yang mereka miliki. Mereka dapat mengeksplorasi lebih jauh area tertentu dari topik yang mereka minati.

Pada bagian ini sering meningkatkan keterlibatan dan motivasi dari waktu ke waktu, yang memperkaya lingkungan belajar di kelas secara keseluruhan.

Contoh stasiun jenis ini bisa berupa proyek kelompok kolaboratif di mana murid merancang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan atau dalam bentuk jurnal individu di mana murid merefleksikan cerita dengan keterampilan bahasa yang dikuasainya.

Online Station

Online Station atau Stasiun daring hanyalah salah satu cara yang dapat Anda pilih untuk menggunakan teknologi di kelas.

Manfaat terbesar dari stasiun daring adalah memungkinkan murid belajar sesuai kecepatan mereka sendiri, menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempelajari konsep yang tidak mereka pahami, dan mempelajari konsep yang mereka pahami dengan cepat.

Guru dapat memberikan pendekatan yang lebih dinamis terhadap konten mereka, menyesuaikannya untuk memenuhi kebutuhan setiap murid. Program daring sering kali didorong oleh data individual dengan latihan yang disesuaikan dengan pemahaman murid.

Penggunaan stasiun berbasis teknologi juga dapat memungkinkan diskusi kelompok dan proyek saat kelas tidak bertemu langsung. Pertemuan dapat dilakukan melalui konferensi video atau murid dapat saling bertukar ide.

Penting untuk menerapkan pemantauan dan bimbingan jika Anda memilih untuk menggunakan rotasi stasiun daring. Pemantauan dan bimbingan ini akan membantu murid tetap fokus pada tugas dan belajar. Beberapa opsi untuk ini termasuk menggunakan pengatur waktu atau menetapkan batasan kapan dan di mana layar digunakan di kelas.

Keakraban dan keterampilan setiap murid dengan teknologi berbeda-beda. Jadi penting untuk memastikan bahwa setiap murid memiliki alat dan dukungan yang mereka butuhkan agar berhasil jika kita memilih untuk menggunakan bentuk teknologi baru dalam rencana pelajaran.

Jika Anda memiliki sumber daya yang tersedia untuk menyiapkan pembelajaran berbasis teknologi tetapi tidak yakin pendekatan apa yang akan digunakan, jangan khawatir. Ada banyak kiat daring untuk memilih pendekatan pembelajaran yang bagus. Banyak pilihannya bahkan gratis! Kita bisa membuka Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk mencari beberapa referensi dan praktik baik yang sudah dilakukan.

Manfaat Model Rotasi Stasiun

Model rotasi stasiun merupakan pendekatan pedagogis yang inovatif, dirancang untuk memberikan fleksibilitas dan personalisasi dalam proses pembelajaran. Dalam implementasinya memberikan beberapa manfaat yang signifikan, baik bagi murid maupun guru.

Model ini sering kali meningkatkan jumlah pembelajaran kolaboratif antar murid. Kemampuan untuk berkolaborasi merupakan keterampilan yang akan berguna bagi murid selama perjalanan pendidikan dan kehidupan mereka berikutnya. Belum lagi, hal ini juga berlaku dalam hubungan pribadi dan keterampilan sosial.

Guru juga dapat lebih mempersonalisasi pelajaran mereka dengan model rotasi stasiun. Kita akan dapat lebih fokus pada kebutuhan dan gaya belajar masing-masing murid.

Dan di saat ukuran kelas terus bertambah, ini membantu kita memiliki lebih banyak waktu untuk memfokuskan perhatian pada kelompok murid yang lebih kecil. Sementara stasiun lain membantu murid Anda belajar secara mandiri, Anda memiliki kemampuan untuk memantau setiap murid di kelas.

Model rotasi stasiun juga memberikan murid pengalaman langsung . Sehingga memperdalam pemahaman mereka tentang konsep dan membuat mereka bersemangat untuk belajar dan membangkitkan rasa ingin tahu mereka.

Bagi guru dengan model rotasi stasion ini dapat mengembangkan kompetensi dalam merancang aktivitas pembelajaran yang inovatif dan menarik. Model ini juga dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan perangkat lunak edukasi atau platform pembelajaran online.

Model rotasi stasiun sejalan dengan teori-teori pembelajaran konstruktivisme yang menekankan pentingnya pengalaman belajar yang aktif dan bermakna. Selain itu, model ini juga mendukung prinsip-prinsip pembelajaran diferensiasi yang mengakui bahwa setiap murid memiliki cara belajar yang unik.

Model rotasi stasiun terbukti menjadi pendekatan pembelajaran yang efektif dan fleksibel. Dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan menarik, model ini dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar, dan keterampilan murid. Oleh karena itu, model rotasi stasiun sangat direkomendasikan untuk diterapkan dalam berbagai konteks pembelajaran.

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama