Penulis pose bersama bersama Peserta didik Kelas VI SDK Naibone usia kegiatan belajar mengajar |
Model Rotasi Stasiun
bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar Guru! Model
pembelajaran ini berguna baik ketika Murid kita secara fisik berada di dalam
kelas atau ketika belajar dari rumah.
Bayangkan kelas kita
dibagi menjadi beberapa sudut atau stasiun. Setiap stasiun memiliki aktivitas
belajar yang berbeda. Murid akan berputar dari satu stasiun ke stasiun lainnya
dalam waktu tertentu. Dengan begitu, murid tidak hanya duduk mendengarkan guru,
tapi juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan belajar.
Banyak guru beranggapan
bahwa rotasi stasiun hanya dapat digunakan dalam rencana pelajaran tingkat
sekolah dasar, ternyata dapat diadaptasi untuk setiap tingkat kelas baik SMP
ataupun SMA bahkan untuk kegiatan pembelajaran lainnya. Hal ini membantu melibatkan
murid dalam proses pembelajaran, juga berguna untuk semua mata pelajaran atau
usia yang Anda ajarkan.
Apa itu Model Rotasi Stasiun?
Model rotasi stasiun
adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang semakin populer di kalangan
pendidik. Model ini menawarkan cara yang inovatif untuk membuat proses belajar
menjadi lebih menarik, aktif, dan efektif.
Dalam model ini, murid
dibagi menjadi kelompok kecil dan secara bergantian berpindah dari satu stasiun
belajar ke stasiun belajar lainnya. Setiap stasiun memiliki aktivitas
pembelajaran yang berbeda-beda, sehingga murid dapat mengeksplorasi materi dari
berbagai sudut pandang.
Para ahli pendidikan
umumnya memberikan pandangan positif terhadap model rotasi stasiun. Mereka
berpendapat bahwa model ini dapat meningkatkan motivasi belajar murid, hasil
belajar, dan kemampuan berpikir kritis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
murid yang belajar dengan menggunakan model rotasi stasiun cenderung lebih
memahami konsep, lebih termotivasi, dan memiliki sikap yang lebih positif
terhadap pembelajaran.
Menurut Jonassen dan
Rohrer (1997), model rotasi stasiun merupakan salah satu strategi pembelajaran
aktif yang efektif untuk meningkatkan pemahaman konseptual murid. Hattie (2009)
juga menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif, yang seringkali menjadi bagian
dari model rotasi stasiun, memiliki dampak positif terhadap hasil belajar
murid.
Terdapat hubungan
antara model rotasi stasiun dan model pembelajaran lainnya. Sejak tahun 2020,
sekolah-sekolah telah mengadopsi ”Pembelajaran Hybrid” (sebagian besar karena
pandemi) dan menggunakan pemanfaatan teknologi di ruang kelas.
Beberapa guru mungkin
memilih sesi pembelajaran daring untuk dijadikan salah satu stasiun. Dimana
pilihan ini menghadirkan teknologi ke dalam kelas mereka dan memadukannya
menjadi pengalaman belajar.
Setiap kelas, guru, dan
murid memiliki sumber daya dan keterampilan yang berbeda. Stasiun berbasis
teknologi mungkin lebih sulit disiapkan oleh beberapa guru daripada yang lain.
Tidak apa-apa! Kita dapat melakukan apa pun yang terbaik untuk kelas dan murid.
Rotasi stasiun yang berbeda untuk semua tingkat
kelas
Jika Kita mengajar di
kelas sekolah menengah, kita mungkin berpikir, 'Bagaimana ini bisa berhasil
bagi murid-murid saya?' Meskipun tampaknya tidak begitu jelas bagaimana
menerapkan metode ini di luar kelas sekolah dasar, namun hal itu masih mungkin
dilakukan. Dan sudah banyak guru di tingkat menengah sudah menerapkan model
ini, saya sendiri ketika menerapkan model ini dalam pembelajaran di kelas,
terasa sangat menyenangkan serta memberikan pengalaman belajar bagi murid.
Ada banyak cara kreatif
untuk memberikan pengajaran yang berbeda-beda yang melibatkan murid, terlepas
dari seberapa mahir mereka. Model ini condong pada gagasan bahwa tidak ada satu
ukuran yang cocok untuk semua. Rotasi stasiun memungkinkan kita untuk memenuhi
gaya dan preferensi belajar yang berbeda - beda.
Misalnya, semua stasiun
dapat bekerja sama untuk mengajarkan satu konsep. Namun, setiap stasiun
memungkinkan murid untuk mengalaminya dengan cara yang berbeda. Dan hal ini
ternyata sangat membantu dalam mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi.
Rotasi stasiun yang
berbeda dapat memberikan pengalaman visual, audio, dan kinestetik yang membantu
semua murid memahami konsep lebih dalam.
Menyesuaikan waktu yang
dihabiskan di setiap stasiun dapat membantu membuatnya lebih sesuai dengan usia
murid di kelas. Kebanyakan ahli menyarankan untuk menghabiskan sekitar 10-15
menit per stasiun, tetapi ini bukanlah aturan yang baku. Kita dapat melakukan
apa pun yang paling sesuai untuk murid kita.
Ada tiga cara utama
untuk menyiapkan stasiun. Semoga ini akan memunculkan beberapa ide tentang
bagaimana kita dapat menggunakan metode ini dalam rencana pelaksanaan pelajaran
berikutnya!
Stasiun yang dipimpin guru
Gaya ini mengutamakan
guru yang terlibat dengan kelompok kecil murid untuk menjelaskan materi
pelajaran lebih lanjut dan menjernihkan kesalahpahaman.
Jika bisa bekerja sama
dengan beberapa guru di kelas, kita mungkin dapat membuat beberapa stasiun yang
dipimpin guru yang mencakup konsep-konsep berbeda.
Jika hanya kita sendiri
yang mengajar di kelas, stasiun yang dipimpin guru dapat menjadi salah satu
rotasi. Stasiun ini akan memberi kita waktu khusus untuk memeriksa setiap murid
dan mengevaluasi tingkat pemahaman mereka.
Ini juga dapat memberi
Anda kesempatan untuk membahas penerapan pelajaran secara pribadi oleh murid
dalam kehidupan nyata. Ruang ini memungkinkan guru untuk membangun hubungan
dengan murid secara individual dan memahami penjelasan, dukungan, atau model apa
yang mereka butuhkan agar berhasil.
Tidak semua pendekatan
cocok untuk semua murid, jadi stasiun yang dipandu guru memberi kita umpan
balik yang diperlukan untuk mempersonalisasi konten pembelajaran. Ini dapat
membantu kita melihat bagian mana yang perlu disesuaikan dengan berbagai gaya
belajar yang dibutuhkan murid.
Ada banyak sekali
contoh untuk stasiun yang dipimpin guru secara daring jika kita memerlukan
lebih banyak ide atau panduan. Dalam hal ini, kita bisa membuka Platform
Merdeka Mengajar (PMM) untuk mencari beberapa referensi dan praktik baik yang
sudah dilakukan.
Stasiun Offline
Stasiun offline adalah
waktu untuk mematikan layar atau tampilan media dan fokus pada kolaborasi
langsung. Ini juga memberi murid kesempatan untuk melenturkan keterampilan
pemecahan masalah mereka.
Stasiun-stasiun ini
menyediakan pengalaman belajar melalui buku, alat peraga, jurnal, dan
lain-lain. Stasiun-stasiun ini sering kali mendorong murid untuk merenungkan
pelajaran secara individual atau mengilustrasikannya dengan cara tertentu.
Murid diberi cukup
banyak kebebasan dalam pendekatan ini. Mereka diberi kebebasan untuk
mengeksplorasi konsep tersebut sendiri dan menjawab pertanyaan apa pun yang
mereka miliki. Mereka dapat mengeksplorasi lebih jauh area tertentu dari topik
yang mereka minati.
Pada bagian ini sering
meningkatkan keterlibatan dan motivasi dari waktu ke waktu, yang memperkaya
lingkungan belajar di kelas secara keseluruhan.
Contoh stasiun jenis
ini bisa berupa proyek kelompok kolaboratif di mana murid merancang pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan atau dalam bentuk jurnal individu di mana murid
merefleksikan cerita dengan keterampilan bahasa yang dikuasainya.
Online Station
Online Station atau
Stasiun daring hanyalah salah satu cara yang dapat Anda pilih untuk menggunakan
teknologi di kelas.
Manfaat terbesar dari
stasiun daring adalah memungkinkan murid belajar sesuai kecepatan mereka
sendiri, menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempelajari konsep yang tidak
mereka pahami, dan mempelajari konsep yang mereka pahami dengan cepat.
Guru dapat memberikan
pendekatan yang lebih dinamis terhadap konten mereka, menyesuaikannya untuk
memenuhi kebutuhan setiap murid. Program daring sering kali didorong oleh data
individual dengan latihan yang disesuaikan dengan pemahaman murid.
Penggunaan stasiun
berbasis teknologi juga dapat memungkinkan diskusi kelompok dan proyek saat
kelas tidak bertemu langsung. Pertemuan dapat dilakukan melalui konferensi
video atau murid dapat saling bertukar ide.
Penting untuk
menerapkan pemantauan dan bimbingan jika Anda memilih untuk menggunakan rotasi
stasiun daring. Pemantauan dan bimbingan ini akan membantu murid tetap fokus
pada tugas dan belajar. Beberapa opsi untuk ini termasuk menggunakan pengatur
waktu atau menetapkan batasan kapan dan di mana layar digunakan di kelas.
Keakraban dan
keterampilan setiap murid dengan teknologi berbeda-beda. Jadi penting untuk
memastikan bahwa setiap murid memiliki alat dan dukungan yang mereka butuhkan
agar berhasil jika kita memilih untuk menggunakan bentuk teknologi baru dalam
rencana pelajaran.
Jika Anda memiliki
sumber daya yang tersedia untuk menyiapkan pembelajaran berbasis teknologi
tetapi tidak yakin pendekatan apa yang akan digunakan, jangan khawatir. Ada
banyak kiat daring untuk memilih pendekatan pembelajaran yang bagus. Banyak
pilihannya bahkan gratis! Kita bisa membuka Platform Merdeka Mengajar (PMM)
untuk mencari beberapa referensi dan praktik baik yang sudah dilakukan.
Manfaat Model Rotasi Stasiun
Model rotasi stasiun
merupakan pendekatan pedagogis yang inovatif, dirancang untuk memberikan
fleksibilitas dan personalisasi dalam proses pembelajaran. Dalam
implementasinya memberikan beberapa manfaat yang signifikan, baik bagi murid
maupun guru.
Model ini sering kali
meningkatkan jumlah pembelajaran kolaboratif antar murid. Kemampuan untuk
berkolaborasi merupakan keterampilan yang akan berguna bagi murid selama
perjalanan pendidikan dan kehidupan mereka berikutnya. Belum lagi, hal ini juga
berlaku dalam hubungan pribadi dan keterampilan sosial.
Guru juga dapat lebih
mempersonalisasi pelajaran mereka dengan model rotasi stasiun. Kita akan dapat
lebih fokus pada kebutuhan dan gaya belajar masing-masing murid.
Dan di saat ukuran
kelas terus bertambah, ini membantu kita memiliki lebih banyak waktu untuk
memfokuskan perhatian pada kelompok murid yang lebih kecil. Sementara stasiun
lain membantu murid Anda belajar secara mandiri, Anda memiliki kemampuan untuk
memantau setiap murid di kelas.
Model rotasi stasiun
juga memberikan murid pengalaman langsung . Sehingga memperdalam pemahaman
mereka tentang konsep dan membuat mereka bersemangat untuk belajar dan
membangkitkan rasa ingin tahu mereka.
Bagi guru dengan model
rotasi stasion ini dapat mengembangkan kompetensi dalam merancang aktivitas
pembelajaran yang inovatif dan menarik. Model ini juga dapat mengintegrasikan
teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan perangkat lunak edukasi atau
platform pembelajaran online.
Model rotasi stasiun
sejalan dengan teori-teori pembelajaran konstruktivisme yang menekankan
pentingnya pengalaman belajar yang aktif dan bermakna. Selain itu, model ini
juga mendukung prinsip-prinsip pembelajaran diferensiasi yang mengakui bahwa
setiap murid memiliki cara belajar yang unik.
Model rotasi stasiun
terbukti menjadi pendekatan pembelajaran yang efektif dan fleksibel. Dengan
memberikan pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan menarik, model ini
dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar, dan keterampilan murid. Oleh karena
itu, model rotasi stasiun sangat direkomendasikan untuk diterapkan dalam
berbagai konteks pembelajaran.