Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Foto: Waskita Karya |
Corporate Secretary
Ermy Puspa Yunita mengatakan Bendungan Temef memiliki luas genangan 297,78
hektare. Bendungan ini terletak di tiga desa pada dua kecamatan, yakni Desa
Oenino dengan Desa Pane Utara, Kecamata Oenino, serta Desa Konbaki, Kecamatan
Polen.
“Bendungan Temef dapat
menampung air hingga 45,78 juta meter kubik,” kata Ermy melalui keteranngan
tertulis, Senin, 30 September 2024.
Pembangunan Bendungan
Temef, kata Ermy, terbagi dalam empat paket pekerjaan. Paket I digarap oleh
Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita-Bangunnusa. Paket II dan III dikerjakan
oleh KSO PT Nindya-Bina Nusa Lestari. AdapunPaket IV digarap oleh KSO PT
Waskita-Bahagia-Guntur.
“Anggaran
pembangunannya sebesar Rp 2,7 triliun,” ujar Ermy.
Lebih lanjut, Ermy
menuturkan, Bendungan Temef juga akan difungsikan sebagai pengendali banjir
pada area hilir bendungan. “Bendungan Temef mampu mereduksi banjir di Kabupaten
Malaka sebesar 15 persen,” katanya.
Selain itu, Ermy
menambahkan, bendungan yang termasuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) ini
memiliki keistimewaan. Sebab, Bendungan Temef menjadi bendungan pertama yang
menggunakan teknologi digital In Place Inclinometer (IPI) berupa aplikasi.
Menurut Ermy, penggunaan teknologi ini memudahkan proses monitoring pekerjaan
proyek.
“Proses cetak Riprap
Beton pun dilakukan di lokasi proyek. Proses ini sebagai solusi alternatif yang
berdampak pada penghematan biaya dan quality control,” ujar Ermy.
Sebelumnya, Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumajan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan
pembangunan Bendungan Temef disertai pembangunan jaringan irigasi. Sebab,
ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang curah hujannya lebih
rendah dibanding daerah lain di Indonesia.
“Dengan demikian
bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya
dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Basuki melalui
keterangan resmi Kementerian PUPR pada 31 Agustus 2024. Selain pemanfaatan
layanan irigasi, bendungan ini diharapkan melayani kebutuhan air domestik masyarakat
melalui pembangunan jaringan air baku dan IPA. *** bisnis.tempo.co