Salah satu masalah
utama yang menghantui petani adalah kurangnya akses terhadap teknologi modern.
Banyak petani masih mengandalkan metode tradisional yang kurang efisien.
Padahal, teknologi pertanian telah berkembang pesat, mulai dari bibit unggul,
sistem irigasi modern, hingga penggunaan drone untuk penyemprotan pestisida.
Akibatnya, produktivitas pertanian menjadi rendah dan sulit bersaing di pasar
global.
Selain itu, kurangnya
regenerasi petani juga menjadi ancaman serius. Generasi muda enggan terjun ke sawah
karena dianggap kurang menjanjikan. Mereka lebih memilih bekerja di sektor
industri atau jasa yang menawarkan gaji lebih tinggi dan gaya hidup modern.
Jika kondisi ini terus berlanjut, siapa yang akan menjadi penerus para petani
di masa depan?
Masalah lain yang tak
kalah pelik adalah alih fungsi lahan pertanian. Lahan-lahan produktif semakin
tergerus oleh pembangunan infrastruktur dan perumahan. Hal ini tentu saja
mengancam ketahanan pangan nasional. Ironisnya, di saat lahan pertanian semakin
sempit, impor pangan justru semakin meningkat.
Pertama, pemerintah
harus lebih serius dalam memodernisasi sektor pertanian. Berikan akses yang
mudah bagi petani untuk mendapatkan teknologi modern, misalnya melalui program
subsidi atau penyuluhan. Dorong juga riset dan inovasi di bidang pertanian agar
dapat menghasilkan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan.
Kedua, tingkatkan minat
generasi muda terhadap pertanian. Gali potensi pertanian sebagai lapangan
pekerjaan yang menjanjikan. Berikan pelatihan dan pendampingan bagi pemuda tani
agar mereka mampu mengelola usaha pertanian secara modern dan profesional.
Ketiga, tegakkan aturan
tentang perlindungan lahan pertanian. Cegah alih fungsi lahan pertanian secara
ilegal. Berikan insentif bagi petani yang tetap mempertahankan lahannya.
Namun, teknologi saja
tidak cukup. Kearifan lokal juga perlu dilestarikan. Petani Indonesia memiliki
pengetahuan tradisional yang berharga, seperti sistem terasering, rotasi
tanaman, dan penggunaan pupuk organik. Kearifan lokal ini perlu diintegrasikan
dengan teknologi modern agar pertanian Indonesia semakin berkelanjutan.
Bertani bukan sekadar
menanam dan memanen. Bertani adalah seni, ilmu, dan kearifan. Sudah saatnya
kita menghargai profesi petani dan bersama-sama mewujudkan Indonesia sebagai
negara agraris yang maju dan mandiri.