Masyarakat Kota Atambua
pun mengeluhkan tingginya intensitas pemadaman listrik yang dilakukan oleh
pihak PLN Atambua beberapa waktu belakangan ini yang sungguh meresahkan
masyarakat.
Pihak PLN secara intens
melakukan pemadaman listrik dengan dalih melakukan pemeliharaan.
Padahal, tidak nampak
aktivitas pemeliharaan yang dilakukan petugas PLN di wilayah Kota Atambua.
"Kami sangat
terganggu dengan pemadaman listrik yang sudah tidak kenal waktu dan merusak
alat-alat elektronik, pemadaman ini menghambat aktivitas kami sebagai pelaku
UMKM yang tentunya sebagian besar alat bergantung dengan arus listrik, ini
berarti segala aktivitas kami terhambat "ungkap salah seorang pelaku UMKM
Belu yang tidak mau dipublikasikan identitasnya.
Pihak PLN selalu
memadamkan listrik berjam-jam dengan alasan melakukan pemeliharaan.
Namun, warga sama
sekali tidak melihat adanya aktivitas pemeliharaan yang dilakukan oleh petugas
PLN di seputaran Kota Atambua saat pemadaman listrik.
" Saya tidak
pernah melihat petugas PLN melakukan aktivitas saat pemadaman berlangsung,
bahkan informasi yang transparan dari PLN yang kita harapkan tidak pernah
terwujud yang ada alasan pemeliharaan dan peningkatan" Sambungnya.
Ia menduga, pemadaman
listrik yang terjadi selama ini hanyalah akal-akalan pihak PLN untuk
meminimalisir kerugian akibat kebijakan diskon pulsa listrik 50% selama 2 bulan
mulai Januari sampai dengan Februari 2025.
"Pemadaman ini
secara tidak langsung menghemat pengeluaran untuk BBM ini jelas sangat
merugikan masyarakat Belu yang notabene sebagain besar masyarakatnya adalah
pelaku UMKM baik dari tingkat rendah,menengah hingga atas" Ungkapnya.
Ia meminta DPRD Belu
komisi 2 dan pemerintah daerah bahkan Pemerintah Pusat untuk segera mengambil
langkah tegas dengan memberikan sanksi kepada pihak PLN yang dengan sengaja
melakukan pemadaman listrik dengan dalil "Pemeliharaan dan
peningkatan".*** hitsidn.com