Apa Itu FB Pro?
Dikutip dari situs web
Facebook, FB Pro fitur baru Facebook memungkinkan pengguna untuk menampilkan
diri sebagai profesional. Fitur ini menawarkan berbagai manfaat bagi content
creator untuk menghasilkan uang. Itu termasuk membangun personal
branding, terhubung dengan audiens lebih luas, dan memahami performa konten.
“Mode profesional dapat membantu Anda
membangun pengikut publik dan mengembangkan komunitas global,” menurut
keterangan Meta di laman pusat bantuan perusahaan itu.
Mode profesional di FB
bukan hal baru. Alat serupa sebenarnya telah ada di fitur Halaman atau Page.
Adapun fitur Halaman ini dikelola terpisah dari profil utama akun Facebook.
Pengguna bisa diikuti alias tidak bisa berteman. Mengaktifkan mode pro, akun
utama pengguna akan memiliki alat seperti fitur Halaman. Adapun daftar teman
otomatis menjadi pengikut.
“Sebelumnya, alat dan fitur ini hanya tersedia
di Halaman yang berarti pembuat konten harus mengelola Halaman publiknya secara
terpisah dari profilnya,” keterangan Meta.
Beberapa fitur yang ada
di mode pro antara lain Dasbor profesional. Fitur ini digunakan untuk mengelola
akun dan mendapat gambaran tentang pengikut, jangkauan posting. Pengguna mode
pro juga bisa menggunakan fitur undang teman untuk menjadi pengikut membantu
memperluas jangkauan pemirsa.
Jika akun pengguna mode
pro memenuhi syarat kelayakan, mereka bisa memonetisasi akun tersebut. Namun
ada catatan, pengguna harus berusia di atas 17 tahun. Monetisasi ini bersumber
dari iklan.
Iklan tersebut antara
lain di Reel Facebook, Iklan Sela, dan fitur langganan. Adapun terkait fitur
Langganan, pengguna FB Pro dapat memonetisasi konten yang dibagikan dengan
penggemar. Ini untuk mendapat penghasilan yang bisa diprediksi dan membuat
hubungan yang lebih dalam dengan pemirsa.
Anomali di Fb Profesional
Menjadi seorang konten
kreator di facebook, tidaklah mudah. Karena memiliki syarat yang cukup unik dan
sulit untuk dicapai, kecuali mereka yang paham betul aturan monetisasi,
konsisten dan publik figur.
Fenomena konten
di facebook yang cenderung sensasional, provokatif, dan menyesatkan
merupakan suatu anomali yang sangat memprihatinkan. Sebagai platform media
sosial yang seharusnya menjadi ruang publik untuk berbagi informasi dan
berdiskusi secara konstruktif, facebook justru kerap disalahgunakan
oleh sebagian pengguna untuk menyebarkan konten-konten yang jauh dari etika dan
tanggung jawab.
Salah satu anomali yang
paling menonjol adalah maraknya penyebaran informasi yang tidak akurat. Banyak
pengguna yang dengan mudah membagikan konten tanpa melakukan verifikasi
terlebih dahulu, seolah-olah mengabaikan prinsip kehati-hatian dalam
menyebarkan informasi. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan keresahan bagi
penikmat media sosial (facebook) lainnya.
Selain itu,
konten-konten yang bersifat emosional dan memicu polarisasi juga menjadi
masalah serius. Alih-alih menciptakan ruang diskusi yang sehat, sebagian
pengguna justru lebih suka membuat narasi yang cenderung negatif dan menyudutkan
pihak lain. Ini jelas merupakan anomali yang dapat merusak kohesi sosial dan
menghambat kemajuan masyarakat.
Sayangnya, anomali ini
tidak hanya terjadi dalam konten, tetapi juga dalam interaksi antar pengguna.
Banyak pengguna yang tidak memperhatikan etika dan sopan santun dalam
berkomentar, seolah-olah lupa bahwa mereka berinteraksi dengan orang lain.
Akar permasalahan dari
anomali ini tentu saja kompleks, mulai dari kurangnya literasi digital,
keinginan untuk mendapatkan atensi, hingga adanya motif-motif tertentu dalam
menyebarkan konten. Dengan itu, perlu upaya bersama dari berbagai pihak, baik
pengguna dan platform untuk mendorong terciptanya ekosistem media
sosial yang lebih sehat dan konstruktif bagi masyarakat.
Sebagai pengguna, kita
harus lebih kritis dalam menyaring informasi dan lebih bertanggung jawab dalam
membuat konten. Sebagai platform, facebook harus lebih tegas
dalam menindak pelanggaran dan mendorong budaya diskusi yang sehat. Sementara
pihak-pihak terkait perlu mengambil peran dalam meningkatkan literasi digital
dan menegakkan aturan yang jelas terkait konten digital.
Hanya dengan upaya
bersama, kita dapat mengatasi anomali yang terjadi di facebook dan
membangun ruang publik digital yang lebih baik bagi masa depan masyarakat kita.
Oleh karena itu, dalam
membuat konten di facebook perlu adanya verifikasi, kewaspadaan dan
mematuhi kebijakan facebook sendiri. Bukan justru apa yang tertulis
di kebijakan pengguna, monetisasi dan kebijakan konten dilanggar. Dengan
memahami konsekuensi tersebut maka kita termasuk pengguna media sosial yang
bijak, cermat dan cerdas.
Fenomena Konten Kreator Facebook Pro, Menjadi
Inspirasi atau Penghancur Generasi?
Di era digital yang
semakin maju, menjadi seorang konten kreator di platform seperti Facebook Pro
adalah impian banyak orang. Kesempatan untuk menghasilkan uang dari kreativitas
dan hiburan yang kita ciptakan adalah sesuatu yang sangat menarik. Tak heran jika
semakin banyak orang yang berlomba-lomba membuat konten, berharap bisa
dimonetisasi oleh pihak Meta. Namun, di balik gemerlap kesuksesan ini, ada sisi
gelap yang perlu kita sadari bersama.
Saat ini, fenomena
saling menghujat antar konten kreator di media sosial semakin marak. Para
kreator yang memiliki banyak pengikut, alih-alih menjadi panutan, justru kerap
menyajikan konten yang tidak bermanfaat dan bahkan menimbulkan konflik. Konten
yang penuh dengan hujatan dan bully-an sesama kreator seakan menjadi
"tren" baru, yang sayangnya ditiru oleh banyak pengikutnya, termasuk
anak-anak dan remaja.
Bayangkan apa yang
terjadi ketika para remaja atau anak-anak, yang masih dalam tahap pembentukan
karakter, menyaksikan konten yang penuh dengan caci maki dan kebencian. Mereka
mungkin menganggap bahwa perilaku tersebut adalah hal yang wajar dan layak
untuk diikuti. Inilah yang seharusnya menjadi kekhawatiran kita bersama.
Sebagai konten kreator, kalian memiliki tanggung jawab besar terhadap para
pengikut kalian. Konten yang kalian buat tidak hanya mempengaruhi mereka secara
langsung, tetapi juga berpotensi membentuk pola pikir dan perilaku mereka.
Sukses sebagai konten
kreator memang tidak mudah. Diperlukan kreativitas, kerja keras, dan
konsistensi untuk membangun basis pengikut yang besar. Namun, kesuksesan yang
sejati tidak hanya diukur dari seberapa banyak pengikut atau penghasilan yang
kalian dapatkan. Lebih dari itu, kesuksesan sejati adalah ketika kalian mampu
memberikan dampak positif melalui konten yang kalian buat.
Alih-alih terjebak
dalam siklus konten negatif yang hanya menimbulkan konflik, fokuslah pada
pembuatan konten yang edukatif, inspiratif, dan menghibur. Konten yang
bermanfaat tidak hanya membuat kalian lebih dihargai oleh komunitas online,
tetapi juga membangun reputasi sebagai kreator yang memberikan nilai lebih
kepada masyarakat.
Ada banyak cara untuk
menjadi kreator yang positif dan berdampak. Kalian bisa menciptakan konten
edukatif yang berbagi pengetahuan atau keterampilan, memberikan motivasi
melalui kisah-kisah inspiratif, atau membuat hiburan yang tetap bermakna tanpa
merendahkan orang lain. Etika digital juga harus selalu dijaga, karena media
sosial adalah ruang publik yang memerlukan sikap sopan dan saling menghormati.
Sebagai konten kreator,
pengaruh kalian terhadap pengikut sangatlah besar. Dengan memilih untuk
menyebarkan konten yang positif dan bermanfaat, kalian tidak hanya membangun
karir yang lebih berkelanjutan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi
masyarakat. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat
dan inspiratif, demi masa depan generasi yang lebih baik. *** Jalan Setapak Numbei