Kajati NTT, Zet Tadung Allo dan jajaran ketika meninjau kerusakan plafon sekolah, Senin (20/1). (Intho Herison Tihu/Kupangnews.com) |
Zet Allo bersama
rombongan “turun gunung” memantau langsung tiga sekolah yang ambruk. Ketiga
lokasi yang dikunjungi yakni SD Negeri 1 Naioni di Kecamatan Alak, SD Inpres
Bismarak di Kecamatan Nekamese, dan SD Inpres Oesapa di Kecamatan Kelapa Lima,
Senin (20/1).
Didampingi Asisten
Pidana Khusus (Aspidsus) Ridwan Sujana Angsar, S.H., M.H., dan sejumlah pejabat
lainnya, Kajati meninjau kondisi sekolah yang dianggap membahayakan keselamatan
siswa dan guru.
Perwakilan dari Balai
Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT juga hadir dalam kunjungan tersebut,
termasuk Kepala Balai PPW NTT, T. Davis F. Hamid, S.T., M.T.
Dalam kunjungannya,
mantan Kajati Sulsel ini menyatakan keprihatinan mendalam atas kondisi fisik
sekolah yang rentan.
“Keselamatan siswa dan
guru adalah prioritas utama. Insiden seperti ini tidak boleh dibiarkan terjadi
lagi,” tegasnya.
Ia meminta semua pihak,
khususnya Balai PPW NTT, untuk segera mengambil langkah konkret memperbaiki
kerusakan infrastruktur sekolah.
Kajati juga
mengapresiasi dedikasi para guru yang tetap menjalankan tugas meskipun dalam
kondisi membahayakan. Namun, ia menegaskan perlunya tindakan cepat untuk
mengatasi masalah ini demi menciptakan lingkungan belajar yang aman.
Kajati juga memastikan
bahwa insiden ini akan ditindaklanjuti dengan investigasi mendalam,
termasuk kemungkinan adanya unsur kelalaian atau tindak pidana dalam proses
pembangunan maupun perawatan sekolah.
"Kami tidak akan
segan untuk mengambil langkah hukum jika ditemukan pelanggaran. Keselamatan
anak-anak kita adalah hal yang tidak bisa dikompromikan," ujarnya.
“Kami berharap Balai
PPW NTT segera melakukan perbaikan dan memberikan solusi yang berkelanjutan.
Kolaborasi yang erat antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk menjamin
keberlangsungan proses belajar-mengajar,” tambahnya.
Kejati NTT berkomitmen memantau perkembangan penanganan insiden ini dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar insiden ini menjadi titik balik dalam meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan di NTT. (*) kupangnews.com