BBKSDA NTT Berhasil Tangkap Enam Pelaku Penebangan Pohon di Mutis Timau

BBKSDA NTT Berhasil Tangkap Enam Pelaku Penebangan Pohon di Mutis Timau

Barang bukti yang diamankan oleh BBKSDA NTT. ANTARA/Ho-BBKSDA NTT


Suara Numbei News - Sebanyak enam orang warga Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, diamankan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur ( NTT) karena menebang pohon di kawasan hutan produksi Mutis Timau yang berbatasan dengan kawasan TWA Bipolo, Kabupaten Kupang.

Enam orang pelaku yang diamankan masing-masing BDS (24), YB (24), DY (31), SH (35), JDS dan PP (24) semuanya ditangkap pada Rabu (19/2/2025) malam lalu.

Saat ditangkap, keenam pelaku ini tidak membawa identitas namun mereka mengaku merupakan warga Manusak dan Sillu, Kabupaten Kupang.

"Petugas BBKSDA NTT berhasil mengamankan enam orang terduga pelaku penebangan liar," ujar kepala BBKSDA NTT, Arief Mahmud, Sabtu (22/2/2025).

Arief menambahkan penangkapan ini dilakukan dalam operasi yang dilakukan setelah petugas menerima laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di kawasan hutan pada Rabu malam, 19 Februari 2025.

"Pada pukul 20.45 Wita, petugas Resort Konservasi Wilayah Bipolo menerima laporan masyarakat mengenai keberadaan truk bermuatan kayu mencurigakan di kawasan Hutan Konservasi TWA Bipolo dan akses menuju hutan produksi, dan pada pukul 23.58 Wita, petugas menemukan enam orang sedang memuat kayu jati ilegal ke dalam truk, maka aktivitas langsung dihentikan, serta pelaku dan barang bukti diamankan," jelas Arief.

Bersama enam tersangka, petugas BBKSDA NTT juga mengamankan barang bukti satu unit truk berisi 15 batang kayu jati, 64 batang kayu jati bulat di TKP, serta satu unit telepon genggam. *** Inews TTU



 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama