Salah satu program andalannya
pada masa kampanye Pilpres 2024 adalah makan bergizi gratis (MBG) yang juga
turut dibahas. Ia menyinggung soal pihak-pihak yang memandang sebelah mata
program tersebut.
“Kita Januari kita
sudah gelar, saya diberi tahu bahwa beberapa hari ini sudah sampai 770 ribu
anak dan akhir bulan Februari sudah sampai 1 juta dan seterusnya. Diharapkan
akhir Juli sudah sampai 6 juta minimal,” kata Prabowo di Sentul International
Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (15/2).
Prabowo menilai,
pengkritik program itu tidak paham bahwa Indonesia adalah negara yang luas.
Sehingga implementasinya tak bisa instan merata.
Selain itu, Eks Menteri
Pertahanan itu juga menyinggung kritik terhadap komposisi kabinet yang dinilai
“gemuk”. Ia membandingkan luas Indonesia dengan negara tetangga yang dengan
cakupan lebih sempit tapi juga memiliki jumlah menteri yang cukup banyak.
“Jadi saudara-saudara
kita di atas jalan yang benar dan saya terima kasih kepada pembantu-pembantu
saya. Para menteri-menteri koordinator, ada orang-orang pintar, kabinet ini
kabinet gemuk, terlalu besar, ndasmu,” tuturnya.
“Timor Leste jumlah
penduduknya nggak sampai 2 juta orang, kalah sama Kabupaten Bogor, kabinetnya
28 orang,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Prabowo
juga turut merespons soal kritik cawe-cawe presiden ke-7, Jokowi di kabinetnya.
Ia membantah bahwa ada campur tangan Jokowi di pemerintahannya itu.
“Pak Jokowi saya yakin
tidak punya ambisi untuk bikin ini bikin itu. Saya kenal, saya kabinet beliau 5
tahun. Saya saksi pikiran beliau hanya untuk rakyat Indonesia,” ucap Prabowo.
“Nanti dibilang saya dikendalikan pak Jokowi, cawe-cawe, ndasmu. Kenapa kalian ribut? Kan saya nggak ngomong apa,” tutup Prabowo. *** kumparan.com