banner Gubernur NTT & Uskup Budi Kleden Bahas Polemik Geotermal, Inilah Hasil Keputusannya!

Gubernur NTT & Uskup Budi Kleden Bahas Polemik Geotermal, Inilah Hasil Keputusannya!

Gubernur NTT Melkiades Lakalena bersama Uskup Agung Ende Mgr Paulus Budi Kleden, SVD diistana Keuskupan Agung Ende di Ndona saat beri keterangan Pers, JUmat (4/4/2025). (Alexius Radja seko/Kupangnews.com)


Suara Numbei News - Polemik terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geotermal) di Pulau Flores akhirnya mendapat tanggapan dari Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melkiades Laka Lena.

Gubernur memastikan bahwa Pemerintah Provinsi NTT akan menghentikan sementara atau menunda proses pembangunan energi baru terbarukan tersebut.

Hal ini disampaikan Gubernur Melkiades usai melakukan audiensi dengan Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, pada Jumat (4/4) di Istana Keuskupan Agung Ende, Ndona.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, mereka membahas berbagai isu pembangunan di NTT, khususnya di Kabupaten Ende, termasuk keberatan dari para uskup se-Nusa Tenggara (Denpasar, Labuan Bajo, Ruteng, Ende, Maumere, hingga Larantuka) terkait proyek Geotermal.

Diskusi ini dilakukan secara tertutup tanpa dihadiri pejabat pemerintah lainnya maupun perwakilan gereja lainnya. Usai pertemuan, Gubernur Melkiades menyampaikan bahwa ia mendengarkan dengan saksama pandangan dan masukan dari Uskup Budi Kleden terkait aspirasi Gereja Katolik agar pembangunan di Ende tetap mengedepankan kebersamaan dengan masyarakat setempat.

Gubernur Melkiades mengakui bahwa proyek Geotermal yang sejak awal dirancang sebagai energi baru terbarukan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah akan mendengar dan menyesuaikan kebijakan berdasarkan masukan masyarakat yang terdampak langsung.

 “Dalam perjalanan, ada dampak yang dirasakan oleh warga lokal yang tinggal di wilayah panas bumi, dan suara mereka perlu kita dengar,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, Gubernur menyatakan bahwa pemerintah akan segera memanggil pihak-pihak terkait, seperti kontraktor yang melakukan pemboran serta PLN sebagai pelaksana proyek, guna merespons masukan dari para uskup dan masyarakat.

“Kami ingin memastikan seluruh aspek yang berkaitan dengan proyek ini ditinjau ulang. Untuk sementara, proyek yang sedang berjalan akan diperbaiki, sementara yang belum dibangun akan ditunda dulu. Kami akan duduk bersama dengan para pemangku kepentingan sebelum mengambil keputusan lebih lanjut,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gubernur Melkiades juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melalui Dirjen terkait, akan berkunjung ke Ende untuk melakukan diskusi lanjutan terkait proyek ini.

Di sisi lain, Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, menegaskan bahwa Gereja Katolik telah mengambil sikap tegas untuk menolak proyek Geotermal di Flores. Sikap ini merupakan hasil dari diskusi para uskup se-Nusa Tenggara yang menyuarakan aspirasi masyarakat setempat.

“Sikap Gereja sudah jelas. Para Uskup di wilayah Nusa Tenggara mulai dari Denpasar, Labuan Bajo, Ruteng, Ende, Maumere, hingga Larantuka, dengan tegas menolak keberadaan Geotermal. Ini berdasarkan aspirasi yang kami terima dari masyarakat lokal,” ujar Mgr. Budi Kleden.

Ia menegaskan bahwa Gereja Katolik akan terus berperan aktif dalam mendampingi masyarakat, terutama dalam memastikan pembangunan yang dilakukan di NTT tidak merugikan warga setempat.

Meskipun terjadi perbedaan pandangan terkait proyek Geotermal, Gubernur Melkiades menekankan bahwa hubungan antara pemerintah dan Gereja tetap solid dalam upaya membangun NTT.

“Kami tetap solid dalam membangun daerah ini, dan kami berharap keterlibatan Gereja terus berjalan di berbagai sektor, seperti pertanian, peternakan, dan lainnya,” pungkasnya.(*) kupangnews.com




 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama