Pelantikan dan
pengambilan sumpah 55 Penjabat Kepala Desa dihadiri Pimpinan Forkopimda Belu,
Pimpinan OPD Belu, Kepala LPP RRI Atambua, para Camat dan Kepala Desa
berlangsung di gedung Betelalenok Atambua wilayah perbatasan RI-RDTL.
Dalam sambutannya,
Wakil Bupati Vicente menegaskan bahwa, penunjukan, pengangkatan dan pelantikan
Penjabat desa adalah kewenangan Bupati sesuai ketentuan peraturan perundang
undangan.
"Politik sudah
selesai, untuk itu kegiatan hari ini tidak ada kaitannya dengan politik. Jangan
ada yang bilang ini dendam politik, suka tidak suka atau lain-lain, tidak ada
itu. Pengangkatan Penjabat Desa adalah untuk kepentingan pelayanan masyarakat
dan memperlancar roda pemerintahan di desa," tandas dia.
Jelas Vicente, masa
jabatan Penjabat Kepala Desa hanya 6 bulan. Bisa diperpanjang atau tidak
diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi pimpinan daerah. Serah terima Penjabat
Kepala Desa lama ke baru diatur oleh camat masing-masing.
"Saya kasih waktu
3 hari setelah pelantikan hari ini. Jadi paling lambat hari Senin sudah serah
terima. Teknisnya berkoordinasi dengan Dinas PMD Sosial," pesan dia.
Menurut Vicente,
Penjabat Desa adalah tugas tambahan selain tupoksi di OPD. Setelah dilakukan
serah terima Camat dan Penjabat Desa yang baru serta Seluruh Kepala Desa wajib
melakukan sinkronisasi Program sesuai visi misi kerja Bupati dan Wakil Bupati
saat ini.
Dikatakan, untuk
mendukung Program Presiden Prabowo Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Belu
maka Dana desa wajib diprioritaskan untuk Penggunaan peningkatan ketahanan
pangan desa.
Lanjut Vicente, MBG di
Kabupaten Belu diperuntukkan kurang lebih 56 ribu orang. Untuk siswa-siswa dari
PAUD sampai SMA, Ibu Hamil, Ibu Menyusui. Dari hasil pemetaan dibutuhkan 23
dapur untuk seluruh Belu. 1 Dapur melayani 3.000-3.500 orang.
"Saat ini baru
aktif 2 dapur dalam kota di Lalosuk dan dibelakang Hotel Matahari. Agar MBG ini
bisa berhasil maka harus diperkuat hulunya, artinya diperkuat persediaan bahan
bakunya dari tingkat desa sampai di Kota," terang dia.
Perputaran Ekonomi
sangat besar dengan adanya MBG ini. Kebutuhan sayur, telur, daging ayam,
buah-buahan dan bahan baku lainnya sangat besar. Kebutuhan bahan baku untuk 1
dapur per hari :
beras 200 kg, ayam 290 kg, telur 3.000-3.500 butir, tahu 105 kg, pisang masak
300 sisir.
"Ini perhari untuk
satu dapur. Silahkan dialihkan untuk 23 Dapur di Kabupaten Belu. Kebutuhan
bahan bakunya sangat besar. Oleh karena itu harus disiapkan mulai dari desa.
Contoh ayam 1 minggu untuk 23 Dapur dibutuhkan 3,3 ton/3.300 kg. Ini Peluang
yang harus ditangkap mulai dari desa. Uang yang datang cari kita saat ini,
tangkap peluang itu supaya perputaran ekonomi desa berkembang. Itu
alasannya," ucap Vicente.
Untuk itu ditegaskan
Dana Desa wajib diprioritaskan untuk mendukung kegiatan MBG. Baik melalui
peningkatan ketahanan pangan desa maupun persediaan bahan baku di desa. Segera
lakukan penyesuaian APBDES, BPMD, Camat, wajib awasi pelaksanaannya di desa.
Vicente mengingat para
Kepala Desa, anda dipercayakan juga untuk mengelola dana desa yang besar.
Jumlahnya tidak main-main, paling kurang 1,5 miliar - 2 miliar lebih. Itu uang
negara untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat yang anda pimpin. Itu bukan
uang pribadi anda. Gunakan sesuai aturan, jangan anda korupsi. Ada Kepala Desa
yang malunya sudah mulai hilang, pakai uang sembarang saja untuk kesenangan
pribadi.
"Inspektorat saya
perintahkan untuk mengaudit seluruh pengelolaan dana desa selama 4 tahun
terakhir ini, dan laporkan hasilnya. Kalau terlalu rekomendasikan ke APH,"
ungkap dia.
Kepada Kepala Desa
diminta wajib membangun kerja sama yang baik dengan perangkat Desa, BPD, tokoh
masyarakat, Kecamatan dan semua unsur terkait. Sehingga pembangunan Ini bisa
berjalan dengan baik. *** katantt.com