banner Kursi Melayang! Kades di Ngada NTT Ditikam Warganya Hingga Tewas

Kursi Melayang! Kades di Ngada NTT Ditikam Warganya Hingga Tewas



Suara Numbei News - Peristiwa berdarah terjadi di Desa Warupele 1, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis pagi (22/5/2025). Kepala Desa Bonifasius Ghae (51) tewas ditikam oleh seorang warganya sendiri, NR (58), di halaman kantor desa. Insiden mengenaskan ini terjadi sekitar pukul 08.00 WITA dan disaksikan langsung oleh beberapa staf desa.

Kejadian tragis ini berawal dari persoalan yang terkesan sepele, yakni soal sembilan buah kursi plastik milik kantor desa. Namun, konflik yang memanas berujung pada tindakan kekerasan yang merenggut nyawa sang kepala desa.

"Kami telah mengamankan pelaku sesaat setelah kejadian. Saat ini ia sedang dalam proses pemeriksaan oleh penyidik untuk dimintai keterangan lebih lanjut," ujar Kasat Humas Polres Ngada, Ipda Benediktus R. Pissort.

Dijelaskannya, peristiwa bermula saat NR datang ke kantor desa sekitar pukul 07.30 WITA untuk mempertanyakan honor kerja (HOK) proyek penggalian saluran air di RT 05.

Namun, karena bendahara desa, Yohanes F. Obaria, menjelaskan bahwa pencairan dana belum bisa dilakukan akibat kendala jaringan dan masalah teknis administrasi, pelaku menjadi kesal dan meninggalkan ruangan.

Saksi mata, Maria Kornelia Uma (29), staf desa yang berada di lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa setelah menerima penjelasan tersebut, pelaku sempat turun ke lantai satu dan secara sepihak mengambil sembilan kursi plastik dari ruang penyimpanan kantor desa.

"Dia ambil semua kursi itu tanpa izin dan membawanya ke lapangan bola, lalu mengikatnya di tiang gawang. Kami semua terkejut," ujar Maria saat dimintai keterangan.

Kepala Dusun Pawadama, Ricardus Loda, yang melihat kursi-kursi tersebut di lapangan, kemudian naik ke kantor desa untuk menanyakan kejelasan kepada staf.

"Saat saya sedang menanyakan hal itu, tiba-tiba NR kembali lagi ke kantor desa. Di situlah dia langsung beradu argumen dengan Pak Kades. Adu mulut semakin panas, lalu dia mencabut benda tajam dan menikam Pak Kades. Korban langsung terjatuh dan meninggal di tempat," jelas Ricardus.

Menurut Ipda Benediktus, pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki lebih lanjut motif di balik aksi nekat pelaku, termasuk kemungkinan adanya akumulasi kekecewaan dan kemarahan terhadap pihak pemerintah desa.

"Kami mendalami apakah ada tekanan emosional lain yang memicu tindakan pelaku. Namun yang jelas, ini adalah tindakan kriminal berat dan kami akan memastikan pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku," tegas Ipda Benediktus.

Kematian mendadak Kepala Desa Bonifasius Ghae menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Warupele 1. Banyak warga berdatangan ke kantor desa setelah mendengar kabar mengenaskan tersebut.

"Pak Kades itu orangnya tegas, disiplin, dan sangat bijak dalam mengambil keputusan. Ia tidak pernah marah-marah. Kami sangat kehilangan. Ini benar-benar tragis dan tidak masuk akal hanya karena masalah kursi," ungkap seorang warga yang menolak disebutkan namanya.

Pihak keluarga korban belum memberikan keterangan resmi, namun rencananya jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Dusun Pawadama sebelum dimakamkan pada Sabtu (24/5).*** korantimor.com



 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama