"Ratusan warga NTT
yang tinggal di Bali pulang kembali NTT karena di Bali susah mendapatkan
pekerjaan dan tempat tinggal atau kos," tulis pengunggah video dengan akun
Yeni Anabokay.
Menanggapi hal
tersebut, Kepala Urusan Operasi dan Pelayanan PT Pelni Cabang Denpasar Hendra
Nugraha mengatakan bahwa suasana tersebut merupakan hal yang biasa di
pelabuhan. Sebab tempat itu adalah lokasi cetak tiket penumpang.
"Itu memang hal
yang biasa memang tempat cetak tiket di pelabuhan terminal domestik. Terus
penumpang NTT banyak ya memang tujuannya ke NTT," kata Hendra saat
dikonfirmasi detikBali, Jumat (20/6/2025).
Hendra mengatakan tidak
ada lonjakan yang cukup signifikan untuk kapal tujuan NTT. Dia menuturkan kapal
terakhir tujuan NTT yang bersandar di Benoa tanggal 16 Juni.
"Dari sisi
penumpang relatif stabil antara 700, 800, 900, itu masih hal yang biasa
terakhir masih segitu normal," ungkapnya.
Adapun, lanjut Hendra,
lonjakan kadang terjadi tetapi tidak mencapai angka 1.000 orang. Itupun karena
sedang libur sekolah.
Hendra juga mengaku
tidak mengetahui alasan pasti para penumpang pulang ke NTT. Termasuk apakah
karena faktor ekonomi atau tempat tinggal.
Terpisah, Corporate
Communication Pelindo Bali Nusra, Siti Juairiah, mengatakan bahwa kapal tujuan
NTT yang bersandar di Pelabuhan Benoa terbilang jarang.
"Nggak tiap hari
apa tiap minggu banget adanya. Tiap datang pasti banyak memang dan itu biasa
kalau ramai," ujar Siti.
Ia menambahkan
kepadatan di terminal seringkali terlihat lebih padat karena banyaknya
pengantar dan penjemput yang ikut memenuhi area pelabuhan.
"Kebanyakan itu
penjemput atau pengantar juga biasanya, makanya kelihatan membeludak,"
imbuh dia. *** detik.com