Peristiwa itu menimpa
siswa SD Inpres Oenasi, SD GMIT SoE 2, dan SD Adven Soe pada Jumat,
(3/10/2025).
Informasi di lapangan
menunjukkan puluhan anak dengan gejala muntah-muntah memadati ruang Unit Gawat
Darurat (UGD) RSUD Soe, sementara lainnya dirawat di ruang perawatan darurat
tambahan yang disiapkan pihak rumah sakit.
Gejala yang dialami siswa
bervariasi, mulai dari mual, muntah, hingga lemas. Kondisi tersebut menimbulkan
kepanikan orang tua yang bergegas menuju rumah sakit untuk memastikan keadaan
anak mereka.
Penyebab pasti
keracunan hingga kini belum diketahui. Namun, dugaan sementara mengarah pada
makanan yang diolah di dapur umum program MBG TTS yang disalurkan ke
sekolah-sekolah.
Kasus ini memunculkan
pertanyaan publik mengenai pengawasan program MBG, khususnya pada aspek
penyimpanan bahan, proses pengolahan, hingga distribusi makanan.
Insiden ini mencoreng
citra program nasional yang sejatinya bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah
dasar.
Masyarakat berharap
pemerintah daerah segera melakukan penyelidikan mendalam, melibatkan Dinas
Kesehatan, BPOM, dan pihak kepolisian untuk memastikan penyebab pasti serta
mencegah peristiwa serupa terjadi kembali.
Hingga berita ini
diturunkan, pihak berwenang termasuk Pemerintah Kabupaten TTS, Dinas
Pendidikan, dan Dinas Kesehatan belum mengeluarkan pernyataan resmi.*** korantimor.com