banner Patroli Gabungan Ditpolairud Polda NTT dan TN Komodo Gagalkan Pencurian Rusa, Sempat Terjadi Baku Tembak di Perairan Pulau Komodo

Patroli Gabungan Ditpolairud Polda NTT dan TN Komodo Gagalkan Pencurian Rusa, Sempat Terjadi Baku Tembak di Perairan Pulau Komodo

Patroli gabungan dari Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Nusa Tenggara Timur dan petugas Balai Taman Nasional Komodo, mengagalkan pencurian rusa di kawasan Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (Dokumen Ditpolairud Polda NTT)


Suara Numbei News Patroli gabungan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Nusa Tenggara Timur bersama petugas Balai Taman Nasional Komodo berhasil menggagalkan aksi pencurian rusa di kawasan konservasi Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Dalam operasi tersebut, tiga orang terduga pelaku berhasil diamankan, sementara beberapa pelaku lainnya melarikan diri ke laut.

Direktur Polairud Polda NTT, Kombes Polisi Irwan Deffi Nasution, mengatakan ketiga terduga pelaku yang ditangkap berasal dari Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mereka diduga kuat terlibat dalam aktivitas perburuan liar di wilayah Taman Nasional Komodo.

“Ada tiga pelaku pencurian rusa di kawasan Pulau Komodo. Ketiganya berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat,” kata Irwan saat dikonfirmasi, Selasa (16/12/2025).

Irwan menjelaskan, patroli gabungan tersebut dilaksanakan berdasarkan permintaan resmi dari Balai Taman Nasional Komodo. Permintaan itu menyusul adanya informasi intelijen terkait dugaan aktivitas perburuan satwa liar di wilayah Loh Laju Pemali, salah satu zona konservasi di Taman Nasional Komodo.

Informasi awal mengenai perburuan rusa diterima petugas pada Sabtu (13/12/2025). Menindaklanjuti laporan tersebut, tim gabungan dari Ditpolairud Polda NTT dan petugas Taman Nasional Komodo langsung bergerak menuju lokasi sasaran pada malam hari untuk melakukan pengintaian dan penyergapan.

Pada Minggu (14/12/2025) dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita, tim patroli mendeteksi sebuah perahu yang ciri-cirinya sesuai dengan target yang telah diidentifikasi sebelumnya. Saat dilakukan upaya penghentian, perahu tersebut justru melarikan diri.

“Ketika hendak dihentikan, perahu pelaku berusaha kabur dan melakukan perlawanan dengan menembaki speedboat tim patroli. Situasi itu menyebabkan terjadinya kejar-kejaran dan kontak senjata di perairan Pulau Komodo,” ujar Irwan.

Petugas kemudian melepaskan beberapa kali tembakan peringatan. Setelah upaya tersebut, perahu pelaku akhirnya berhasil dihentikan. Dari peristiwa itu, tiga orang terduga pelaku berhasil diamankan. Sementara itu, beberapa pelaku lain melompat ke laut dan melarikan diri. Hingga kini, petugas masih melakukan pencarian terhadap para pelaku yang kabur.

Dalam proses olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pada Senin (15/12/2025), tim gabungan menemukan sejumlah barang bukti di dalam perahu tanpa nama berwarna abu-abu yang digunakan para pelaku. Barang bukti tersebut antara lain seekor rusa jantan yang diduga hasil perburuan, satu pucuk senjata api laras panjang beserta 10 butir amunisi, dua bilah pisau, tiga tas, satu unit telepon seluler, senter, tikar, serta berbagai perlengkapan lainnya.

“Ketiga terduga pelaku yang diamankan saat ini sedang menjalani proses hukum lebih lanjut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” kata Irwan.

Irwan menegaskan, tindakan tegas ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam mendukung penegakan hukum lingkungan dan perlindungan kawasan konservasi. Menurutnya, Taman Nasional Komodo merupakan kawasan konservasi kelas dunia yang harus dijaga dari segala bentuk kejahatan lingkungan.

“Pulau Komodo adalah kawasan konservasi dunia. Tidak ada toleransi terhadap perburuan satwa dilindungi. Kami akan terus meningkatkan patroli dan melakukan penindakan tegas terhadap setiap pelaku kejahatan lingkungan,” tegas Irwan.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak terlibat dalam aktivitas perburuan liar dan segera melaporkan kepada aparat apabila mengetahui adanya tindakan yang mengancam kelestarian satwa dan ekosistem di kawasan Taman Nasional Komodo. *** kompas.com



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama