Setapak Jejak Pada Jalan Berdebu dan Panas Pada Tanah Retak Kampung Numbei Malaka NTT

Setapak Jejak Pada Jalan Berdebu dan Panas Pada Tanah Retak Kampung Numbei Malaka NTT

 KAKI MELANGKAH DI JALAN SETAPAK


Matahari mulai nampak lelah. Lambat lambat kakinya layu menjangkah. Senja pun datang, memintanya untuk membekuk benak yang lagi tak berawan. 

Petang sedang membenamkan diri. Pada kolam bertajuk jingga. Di sisi gunung gunung yang menjulang. Sebaiknya ia rebah. Menyantap terik sisa sisa siang yang meradang. Terik terlampau pelik. Merintiklah...

Lantas pupilku merajuk. Pada kerumunan pipit kepulan debu yang dibawa angin. Terbang mengangkasa. Menjelajahi nirwana dengan sayap sayapnya yang tenang. Kurimbunkan mata. Pada jelajah langit yang membentang. Surya memendar...

Memandanginya pada segumpalan awan. Di jalanan setapak, kaki kaki saling memijak. Tanah kering retak dan panas, penuh debu. Diantara hari dan kelam. Daun telinga kita saling mendengarkan.

Jalan siang ini begitu menyengat telapak yang tanpa alas mencoba menelusuri
sebongkah batu kecil menggangu pikirku yang sedang melayang entah kemana
ahh..kau ini kacaukan semua
pikirku berujar padanya yang tak pernah tahu
sedikit bernafsu ku ayunkan kakiku padanya
melemparkannya pada tempat yang ia juga masih tak tau
apa salahku?
mungkin itu yang ia pikirkan yang aku juga tak pernah tau
ia juga tak tau apa sebab ia ada pada jalanku
kucoba singkirkan dan di lain waktu ia juga yang entah oleh siapa ia ada di jalanku..
lalu aku sadar bahwa semua dicipta baik
batu kecil yang tak pernah tau juga dicipta baik
biarpun ada di jalanku menusuk kakiku

lalu terbayang olehku taman di depan rumahku
berdiri banyak bunga berbagai rupa
tak begitu luas memang, hanya sekedar menggoda mata saja
batu batu kecil berserak sedikit dihambur saja
batu batu kecil yang pada letak lain menusuk kakiku
dihambur sedikit saja pada tamanku tak lagi menusuk kakiku
tak pula menusuk mataku
malah dalam tamanku menambah goda bagi mataku..

bahwasanya semua dicipta baik adanya
tak pelak juga si batu kecil yang tak pernah tau itu…

Tanyakan pada mentari, ia jawab terik…
Tanyakan pada air sungai yang kusebrangi, ia jawab irama alirannya menujua muaranya…
Tanyakan pada senja, ia jawab lembayung…
Maka lelaplah dengan tanya yang pada awang-awang ia tergantung

Lihatlah awan yang berarak,
tampak tenang serempak
Lihatlah raut Cappadocia,
tampak tajam dalam diam
Maka sunyilah makna yang mengendap pada tutur yang terlantur


  

Medio Harekakae, 16 Agustus 2020

D’Numb Park, a sweet place

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama