ANOMALI DUNIA
Kita akan mengenang masa ini
Sebagai anomali
Di mana standar-standar dijungkirbalikkan
Dan kita taat tanpa perlawanan
Kita menjadi pejuang kemanusiaan,
dengan bertahan dalam ruangan
Siap sedia diseret ke pengadilan, jika nekad mengadakan pertemuan
Kita meninggalkan masjid, gereja dan pura
Demi menyepi membela kemanusiaan
Seraya mengetuk kesadaran terdalam
Bahwa Tuhan lekat, ada di jarak terdekat, tanpa sekat
Kita akan mengenang masa ini
Sebagai sebuah anomali
Di mana kita berperang seperti orang buta
Berteriak hingga serak pada musuh yang tidak kasat mata
Dengan tanpa daya kita terhalau dari tempat kerja, pasar, stasiun kereta,
bandara,
Bahkan juga dari beranda
Atau kita masuk keranda
Kemusykilan mencapai puncaknya
Ketika tiba-tiba kita ngeri pada sesama manusia
Berlari 150 senti darinya
Memasang sarung tangan berselimut muka
Bahkan juga menyarungi kepala
Karena kita saling menjadi virus bagi sesama
Corona,
Membuat kita tercerabut dari lingkung sosial
Dikucilkan dari ramai
Dipenjarakan di balik pintu-pintu
Dan itulah kematian kita
Kematian semu yang menggantikan kehidupan semu
Yang kemarin kita buru
Kita akan mengenang masa ini
Sebagai sebuah anomali
Di mana identitas kita bukan lagi muka
Kita hanya sebuah raga yang hampa
Yang harus mengeja lagi esensi jiwa.