Cinta, Harta dan Tahta, Mana Yang Dibutuhkan?

Cinta, Harta dan Tahta, Mana Yang Dibutuhkan?

 CINTA VS HARTA, HARTA VS TAHTA



Tidak bisa dipungkuri yang namanya harta tidak bisa jauh dari kehidupan kita semasa kita masih barnapas di dunia ini. Dan harta pun tidak akan jauh juga jangkauannya dari yang namanya cinta, semakin dunia tua semakin tua juga pemikiran soal cinta yang sejati. Banyak dari orang sekarang yang bilang “makan tuch cinta, emang cinta mampu buat perut kenyang, mampu buat kita belanja di mall dan have fun di segala tempat yang diinginkan?” hehehe,,,saya ini cuma bisa ketawa, ketika ada seorang wanita yang mangatakan itu, sungguh rendah sekali manusia yang mangatakan itu?. Tidak pernah memandang adanya kebesaran Tuhan. Lihat saja burung, semut, cacing dan jenis binatang lainnya..apa mereka semua berharta benda,?. Apa mereka punya mobil, tabungan, deposit?..Tentu tidak, tapi mereka bisa hidup, bisa beranak pinak dan meneruskan keturunan sampai akhirnya keturunan itupun meneruskan keturunan lagi. Dan semua itu hanya kebesaran Allah. Jadi jangan pernah berucap cinta itu butuh harta, cinta itu adalah harta, tetapi cinta itu adalah kasih sayang, seperti yang di berikan Allah kepada semua manusia di dunia, baik yang jahat dan yang beriman tanpa terkecuali.

Harta memang dibutuhkan saat kita masih bernapas di dunia ini, untuk makan, untuk tidur, untuk bersedekah. Harta akan datang dengan sendirinya kalau kita berusaha, kalau kita berikhtiar kepada Allah. Penjahat saja diberi rejeki oleh Allah, kenapa kita yang merasa tidak jahat atau merasa tidak pernah mencuri tidak diberi rejeki? Kita kembali lagi ke akal pikiran kita yang buntu oleh ocehan-ocehan yang hanya bisa menggombal tanpa mampu mendorong kita untuk maju kedepan atau melakukan sesuatu untuk berubah. Berhenti mendengarkan motivator-motivator, tapi lihat kenyataan lihat dunia luar, jangan hanya mendengar tapi lakukan dengan rasa cinta, tanpa disadari cinta itu akan datang dan harta itupun akan mengahampiri dengan iklasnya. Sehingga kita tidak akan melihat cinta itu sebatas harta benda, tapi sebuah ketulusan, keiklasan, dan kemurahan dari Allah. Jangan pernah memandang orang dari hartanya, tapi pandanglah orang dari cara orang memandang kita. Orang yang banyak harta belum tentu mau memandang kita, tapi belum tentu juga orang yang banyak harta akan memandang kita sebagai orang yang rendah.

Cinta sejati itu akan tumbuh dengan keiklasan, ketulusan dan penuh rasa kepercayaan, cinta sejati itu akan mendatangkan harta, jangan takut makan apa besok?...tidur dimana besok?...dan bisa bernapas atau tidak besok?...percaya akan kebesaran Pengatur waktu yakni Sang waktu, semua sudah ada skenarionya, dan kita menjalininnya dengan penuh tanggung jawab dan penuh dengan keiklasan

.

HARTA DAN CINTA

Ada apa dengan cinta? mengapa cinta diperuntukkan kepada manusia? apakah cinta akan membawa pada kebaikan, dan memberikan manfaat kepada kehidupan ummat manusia? Pertanyaan yang sebenarnya cukup lawas, namun hal itu melekat pada diri, dan kehidupan manusia sebagai makhluk sempurna. Cinta laksana sel-sel dalam tubuh manusia, cinta melekat dalam hati, pikiran, dan terwujud dalam rasa. hanya dengan rasa cinta, sakit sekaligus bahagia ada dalam diri manusia, seperti positif dan negatif, ketika disatukan akan menyala, karena hakekatnya hidup itu menyala, dan mampu memberi manfaat bagi manusia.


Apa perbedaan cinta, nafsu atau ambisi, serta keinginan menggebu dalam diri manusia? perbedaan setipis kulit bawang, dan acapkali menipu perasaan, sehingga kita mudah terjebak pada kefanaan dan menjadi manusia yang merugi, maka berhati-hatilah dengah cinta, karena cinta bisa membawa derita dan juga akan membawa bahagia dalam hidup ini.

Segala sesuatu yang berdasarkan pada cinta, yakni dengan keikhlasan dan ketulusan hati, maka jiwa ini akan bahagia dan senang melakukan segala sesuatu apapun, selama tidak bertentangan dengan hati nurani. Cinta oh cinta, wujudmu tidak pernah nampak pada permukaan, namun semua insan mampu merasakan kehadiranmu di tengah-tengah kehidupan ini.

(Unlimited Dream), raihlah mimpi itu dengan ketulusan hati, dengan cinta yang terpancar dari dalam hati, maka Tuhan pun akan senantiasa memberikan jalan untuk meraihnya. Rebutlah cinta Tuhan, karena dengan cinta-Nya apa yang menjadi keinginan kita, akan selaras dengan kehendak-Nya, dan jangan pernah memaksa segala sesuatu atas dasar nafsu dan kehendak kita, tanpa ada harmonisasi dengan kehendak Tuhan yang maha esa.

Cinta tidaklah buta, karena yang buta adalah hawa nafsu dan ambisi untuk memiliki harta banyak, ingin memiliki kekuasaan supaya diakui eksistensinya dan dihormati, dan ingin memiliki pendamping laksana bidadari! sementara pada hakekatnya, semua adalah titipan dari Tuhan, ketika Tuhan berkehendak untuk mengambil apa yang kita miliki, maka sesungguhnya tidak ada daya dan upaya untuk mempertahankannya, termasuk jiwa, nafas, dan roh kita, pada saatnya akan kembali kepada pemiliki sesungguhnya.

 

HARTA DAN TAHTA

Harta dan tahta, dua objek yang tidak bisa dipisahkan, dan keduanya adalah energi besar yang ada dalam diri manusia sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan. Jika tidak ada harta benda, tidak mungkin kita bisa mencapai pendidikan sampai tingkat sarjana sebagai salah satu syarat untuk menunjang. keduanya laksana sekeping mata uang, berbeda, namun identik.

Masih ingatkah kisah tentang Ken Arok dan Ken Dedes yang telah banyak memakan korban! apakah itu cinta? sampai dengan bengisnya Ken Arok harus membunuh Empu Gandring, sesepuh yang telah membuat keris, Namun keris itu harus membunuh tuannya sendiri melalui tangan Ken Arok, Pantaskah itu disebut dengan Cinta!? apakah itu disebut pula dengan pengorbanan, atau menjadi korban dari nafsu-nafsu yang telah membunuh hati nurani!.

Cinta, Tahta, dan Harta adalah kesatuan tak terpisahkan dalam diri manusia, ketiganya adalah energi yang harus dan mampu dikelola oleh manusia sebagai makhluk yang berakal, karena sesungguhnya kesempurnaan manusia terletak pada akal dan pikirannya.

Raihlah energi positif dengn cinta Tuhan yang telah menebar kasih sayang dimuka bumi ini, karena cinta Tuhan terpancar dalam hati nurani, maka bukalah hati nurani itu, sehingga selalu terpancar cahaya Tuhan dalam diri.

Cintailah diri, cintailah keluarga, terutama ibu...ibu...dan ibu, yang telah berjuang dengan cinta sampai rela bertaruh nyawa demi cinta kepada anak-anaknya, cintailah keyakinan kita, cintailah pekerjaan kita, cintailah sesama makhluk ilahi tanpa membeda-bedakan satu sama lain, cintailah kebenaran, cintailah kejujuran, cintailah orang-orang yang membenci kita, karena dengan cinta suatu saat nanti kesadaran itu pasti akan diraih.

Harapan da cita-cita adalah mencapai, dan merebut cinta Tuhan, dan memancarkannya dalam hati, sehingga menjadi manfaat bagi manusia disekitar, maupun masyarakat luas. 

Harta dan tahta, dua objek yang tidak bisa dipisahkan, dan keduanya adalah energi besar yang ada dalam diri manusia sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan. Jika tidak ada harta benda, tidak mungkin kita bisa mencapai pendidikan sampai tingkat sarjana sebagai salah satu syarat untuk menunjang. keduanya laksana sekeping mata uang, berbeda, namun identik.

Masih ingatkah kisah tentang Ken Arok dan Ken Dedes yang telah banyak memakan korban! apakah itu cinta? sampai dengan bengisnya Ken Arok harus membunuh Empu Gandring, sesepuh yang telah membuat keris, Namun keris itu harus membunuh tuannya sendiri melalui tangan Ken Arok, Pantaskah itu disebut dengan Cinta!? apakah itu disebut pula dengan pengorbanan, atau menjadi korban dari nafsu-nafsu yang telah membunuh hati nurani!.

Cinta, Tahta, dan Harta adalah kesatuan tak terpisahkan dalam diri manusia, ketiganya adalah energi yang harus dan mampu dikelola oleh manusia sebagai makhluk yang berakal, karena sesungguhnya kesempurnaan manusia terletak pada akal dan pikirannya.

Raihlah energi positif dengn cinta Tuhan yang telah menebar kasih sayang dimuka bumi ini, karena cinta Tuhan terpancar dalam hati nurani, maka bukalah hati nurani itu, sehingga selalu terpancar cahaya Tuhan dalam diri.

Cintailah diri, cintailah keluarga, terutama ibu...ibu...dan ibu, yang telah berjuang dengan cinta sampai rela bertaruh nyawa demi cinta kepada anak-anaknya, cintailah keyakinan kita, cintailah pekerjaan kita, cintailah sesama makhluk ilahi tanpa membeda-bedakan satu sama lain, cintailah kebenaran, cintailah kejujuran, cintailah orang-orang yang membenci kita, karena dengan cinta suatu saat nanti kesadaran itu pasti akan diraih.

Harapan da cita-cita adalah mencapai, dan merebut cinta Tuhan, dan memancarkannya dalam hati, sehingga menjadi manfaat bagi manusia disekitar, maupun masyarakat luas. 

 

Sumber Inspirasi:

www.beritaunik.netCinta

www.floresa.com

 

 

 

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama