Makalah Biografi Kaka Slank (Perjalanan Hidup dan Kariernya)

Makalah Biografi Kaka Slank (Perjalanan Hidup dan Kariernya)

Perjalanan Karier Kaka Slank Menjadi Penyanyi Terkenal (Band Slank)



BAB I

PENDAHULUAN

a.      Latar Belakang Penulisan

Kaka Slank merupakan salah satu musisi legendaris Indonesia. Bersama grup bandnya, Slank, Kaka dikenal sebagai vokalis papan atas yang memiliki kemampuan bermusik mumpuni. Kaka Slank sudah menyukai musik sejak masih duduk di bangku SMP. Namun, dia baru bergabung dengan Slank saat SMA di tahun 1989 dan saat itu menggantikan posisi Well Welly yang keluar dari Slank. Kaka dan Slank mengawali debutnya merilis sebuah album bertajuk “Suit… Suit… He… He.. (Gadis Sexy)” pada tahun 1990.  Perlahan tapi pasti, kepopuleran pun berhasil diraih grup band yang beranggotakan, Kaka, Bimbim, Ridho, Ivanka dan Abdee itu. Sayang, hingar bingar dunia hiburan membuat para personel Slank terjerumus ke lubang hitam narkoba. Setelah jatuh bangun melepaskan diri dari jeratan narkoba, Kaka dan Slank pun dinyatakan bersih dari barang haram tersebut.

Dari dinamika kehidupan perjalanan karier Kaka Slank di dunia music, maka penulis mencoba membuat tulisan dengan judul “Biodata Kaka Slank”

b.      Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Penulisan di atas maka, Penulis merumuskan berberapa permasalahan yang akan dikaji di dalam tulisan ini antara lain:

a.       Bagaimana biodata lengkap dari musi Kaka Slank?

b.      Bagiamana perjalanan karier Kaka Slank?

c.       Apakah Kaka Slank menjalani Kehidupan yang sederhana dan mencintai lingkungan hidup?

 

c.       Manfaat Penulisan

Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan penulis tentang bibliografi dari Kaka Slank dan untuk mendapatkan nilai tugas mata pelajaran Seni Budaya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

a.      Biodata Kaka Slank

Panggilan Akrab         : Kaka
Di SLANK Sebagai   : Vokalis, Harmonica, Drum, Guitar, Penulis lagu
Tempat Kelahiran       : Jakarta
Tanggal lahir               : 10 Maret 1974
Agama                       : Islam
Tinggi Badan              : 171 cm
Berat Badan               : 60 kg
Musisi Idola               : Bob Marley, David Coverdale
Nama Istri                  : Natascha Oking
Nama Anak                : Soleil Ulka Ababilluna (6 Agustus 1996), Chaska Satriadji (6 April 2004), Siti Alaula Satriaji (23 Agustus 2007)
Hobi                           : Travelling, Cruising, Singing & Diving

#SlankFact Kaka :
- Gabung di SLANK Sejak 1989, awalnya cuma dikontrak selama 2 tahun
- Punya cita – cita jadi Binaragawan
- Sebelum di SLANK, Kaka ngeband bareng Massto ‘Kidnap Katrina’ (Lovina Band)
- Personil Slank yang paling jago gambar
 - Di lagu 'Bisikan Mama' Kaka nyanyi dan main gitar sendirian.
- Punya club Scooter Italia (Old Scoot Community)
- Suka banget sama Ikan Hiu, makanya hobi Diving (menyelam)
 - Biar sibuk nge-SLANK, Kaka tetap setia nganter anaknya Sekolah kalau Slank lagi gak manggung.

 

 

b.      Perjalanan Karier Kaka Slank


Kecintaan Kaka terhadap musik mengorbankan sekolahnya, tapi ia tebus dengan kesuksesannya bersama Slank. Hampir 28 tahun di grup musik rock ini, ia mendapatkan popularitas.

Akhadi Wira Satriaji atau lebih akrab disapa Kaka merupakan vokalis band fenomenal Slank. Ia mulai berkarier dengan Slank sejak 1989. Pria kelahiran Jakarta, 10 Maret 1975 ini dalam bernyanyinya terinspirasi oleh Iron Maiden, David Coverdale, dan Bob Marley.
 
Ketertarikan akan musik memang sudah dirasakan Kaka sejak kecil. Hal ini juga yang menyebabkan putra dari pasangan Agus Soemadi dan Hilluna ini tidak melanjutkan sekolah ke jenjang menengah pertama.

Sebelum bergabung dengan Slank, anak bungsu dari empat bersaudara ini pernah ngeband bareng Massto ‘Kidnap Katrina’. Sampai akhirnya Well Welly, vokalis Slank saat itu keluar, Kaka pun diajak bergabung untuk menggantikan posisinya.

Ia dikontrak selama 2 tahun pada awalnya. Slank sendiri didirikan oleh Bimbim, sepupu Kaka sendiri.
 
Kaka dan Slank mengawali debut dengan album bertajuk Suit... Suit... He... He.. (Gadis Sexy). Slank tergolong produktif, setelah itu mereka merilis album Piss! (1993), Generasi Biru (1994), dan Minoritas (1996).

Namun sayangnya, di balik produktivitas Slank, Kaka dan teman-temannya justru terjerumus dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Menurut Kaka, waktu itu narkoba dapat meningkatkan stamina dirinya dan teman-teman untuk terus menciptakan karya karena tidak mengenal lelah. Namun, lama kelamaan narkoba justru mengacaukan stabilitas mereka.

Menyadari hal itu, Kaka dan teman-teman pun berusaha keras untuk keluar dari lingkaran setan itu. Seseorang yang kerap disapa Bunda Ifet pun telah menolong Kaka dan teman-temannya agar bisa lepas dari jeratan narkoba.

Setelah 4 tahun, Kaka dan teman-teman pun menyatakan telah bersih dari narkoba. Belakangan, prsonel Slank aktif menjadi duta anti narkoba.

Slank mengalami beberapa pergantian personil hingga pada 1996 terbentuklah formasi ke-14 yang bertahan hingga kini.

Formasi baru ini terdiri dari Bimbim (drum), Ivanka (bass), Ridho (gitar), Abdee (gitar), dan Kaka (vocal). Mereka pun meluncurkan album bertajuk Tujuh dengan lagu andalan Balikin. Judul album ini juga menandakan bahwa ini adalah album mereka yang ketujuh.

Pada tahun 1998, Slank menelurkan album dengan mengangkat tema sosial bertajuk Mata Hati Reformasi dengan lagu andalan Ketinggalan Zaman.

Dalam album ini, Kaka dan teman-teman juga memasukan lagu Siapa yang Salah yang seharusnya masuk di dalam album sebelumnya, namun terkena sensor saat Presiden Soeharto masih menjabat.

Pada tahun 2004, Slank mewakili Indonesia tampil di MTV Asai Aid, Thailand. Mereka tampil bersama Simple Plan, Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou, Hoobastank, dan masih banyak lagi.

Pada akhir tahun yang sama, Slank merilis album P.L.U.R yang merupakan singkatan dari Peace, Love, Unity, Respect. Ini adalah semboyang baru Slank setelah sebelumnya mereka menggunakan semboyang Piss.

Lalu, pada tahun berikutnya Slank tampil di Korea Selatan dalam acara Echo of Music Concert.

Tak hanya tampil di atas panggung, pada 2009, Kaka dan teman-teman juga bermain film dengan judul Generasi Biru bekerja sama dengan sutradara kondang Garin Nugroho. Film ini menceritakan tentang perjaanan karier mereka.

Film ini memadukan tiga unsur yaitu koreografi, animasi, dan dokumentasi. Film ini berhasil meraih ranking 7.4 di IMDB.

Sudah lebih dari 28 tahun Kaka berkarier bersama Slank. Sebanyak 32 album studio telah diciptakan. Baginya, Slank itu seperti keluarga.

Tentang kehidupan pribadinya, pecinta olahraga diving ini telah menikah dua kali. Dari pernikahannya yang pertama ia dikaruniai seorang anak bernama Soleil Ulka Ababiluna.

Sedangkan dari pernikahan keduanya dengan Natascha Oking pada 13 Desember 2002, ia dikaruniai dua orang anak bernama Chaska Satriaji dan Siti Alaula Satriaji. (AC/DN) 

 

c.       Kaka Slank, Rockstar Sederhana Pecinta Lingkungan Hidup

khadi Wira Satriaji atau dikenal Kaka Slank hari ini tengah merayakan ulang tahun yang ke-47. Bungsu dari 4 bersaudara ini merupakan salah satau musisi legendaris Indonesia yang memiliki suara unik dan berkarakter.

Kariernya yang cemerlang bersama Slank tak membuatnya jumawa dan tetap menjadi sosok musisi yang rendah diri. Perjalanan hidupnya penuh lika liku dan dia mengawali semuanya dari nol hingga meraih kesuksesan yang besar.

Kaka sejak kecil tak pernah merasakan kasih sayang orang tua. Ibunya meninggal sejak dia berusia 2 tahun dan membuat dirinya seolah kebingungan dalam mencari jawaban hidup.

Dia menyukai musik sejak masih duduk di bangku SMP dan diajak ngeband bersama Masto, adik Bimbim di Lovina. Awalnya dia sempat menolak tawaran tersebut dan sering kabur, namun tetap kembali ke Potlot sebagai tempat bernaungnya.

Kaka bergabung ke Slank setelah Well Willy memutuskan keluar. Slank membuatnya kerasan, karena persyaratan yang diajukan Bimbim menguntungkan dirinya, bahwa siapapun yang masuk Slank harus berani memilih main musik atau sekolah.

Kaka yang saat itu baru dikeluarin oleh gurunya gara-gara sering berkelahi di sekolah tentu saja seolah mendapat penampungan. Menemukan kecocokan akhirnya Kaka dan Slank merilis debut album berjudul Suit… Suit… He.. He…(Gadis Sexy) pada tahun 1990.

Hingar bingar dan glamornya kehidupan musisi saat itu membuat Kaka pernah terjerembab dalam lubang hitam narkoba. Kaka sendiri mengenal narkoba sejak masih kelas 6 SD. Narkoba mmebuat karier Slank nyaris hancur hingga akhirnya para personel melakukan rehabilitasi dan dinyatakan bersih dari barang haram tersebut.

Kaka hidup dalam kesederhanaan bersama keluarganya. Jauh dari kesan seorang rockstar dengan rumah seperi istana. Cara berpakaian juga selalu santai, bahkan tak jarang dia muncul di hadapan publik dengan sendal jepit, celana pendek dan t-shirt. Pelantun lagu ‘Mawar Merah’ ini senang menggendarai Vespa dan tergabung di Old Scoot Community.

Di sela jeda manggung dia sering berpergian ke tempat pelosok yang jauh dari hingar bingar perkotaan. Dia membaur dengan masyarakat setempat mempelajari budaya di tempat yang disinggahi. Jika libur manggung, dia sering mengantar anaknya berangkat sekolah.

Kaka sering menyuarakan dampak buruk penggunaan kantong plastik sekali pakai. Dia menyuarakan kampanye bahaya plastik terhadap kehidupan manusia melalui musik. Secara pribadi dia mengakui setiap mengadakan konser musik banyak sampah plastik yang bertebaran di lokasi. Namun, Kaka terus mengimbau penggemarnya untuk memungut sampah itu kembali dan mmebuangnya ke tempat sampah.

Tidak hanya sampah plastik bekas makanan atau minuman, Kaka juga menyuarakan agar penggemarnya turut memungut puntung rokok untuk dibuang ke tempat sampah. Dengan cara seperti itu, menurutnya secara perlahan-lahan perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan masyarakat.

Mata-Mata Musik mengucapkan selamat ulang tahun untuk Kaka Slank yang ke 74 tahun. Sehat terus berkarya dan selalu menjadi inspirasi semua orang.

 

Slankers merupakan salah satu basis penggemar paling militan di Indonesia. Mereka tak segan untuk selalu menyaksikan penampilan Slank di manapun band yang beranggotakan Kaka (vokal), Ridho (gitar), Ivanka (bas), dan Bimbim (drum) tampil. Terbukti dengan tidak pernah sepinya panggung demi panggung yang Slank mainkan.

Pentolan grup band Slank, Kaka mengatakan bahwa Slank sendiri selalu merawat hubungan mereka dengan Slankers. "Slank tahu kalau Slankers itu banyak sekali di setiap kota. Oleh karena itu, kita banyak meresmikan fans club di berbagai daerah di Indonesia. Itu sebagai salah penghargaan Slank untuk mereka,” kata Kaka saat ditemui usai check sound penampilannya di Bandung pada Minggu (28/10/2018).

Kaka menyadari bahwa tugas sebuah band itu adalah membuat karya, karena itu sampai hari ini ia terus membuat karya bersama Slank. "Walau sudah banyak memiliki album, kita juga terus rekaman, ngeluarin single, dan tur. Hal-hal itu yang terus dilakukan oleh Slank," tutur Kaka.

Selama 35 tahun berkarir di industri musik, Slank telah menghasilkan 32 album studio, empat album live, empat album soundtrack, serta dua album mini. Sampai hari ini Slank terus konsisten untuk tidak putus dalam berkarya. "Itu yang membuat Slankers loyal dan tidak mudah berpindah ke lain hati. Beda halnya dengan band yang dikit-dikit vakum, bukan tidak mungkin kalau fansnya akan berpaling. Karena ketika seorang kreator itu vakum, akan dengan mudah tergeser dengan kreator-kreator baru," tuturnya panjang lebar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

Penutup

Seiring dengan perkembangan zaman, industri musik tanah air banyak menghasilkan talenta-talenta muda yang berkualitas. Vokalis berusia 44 tahun ini rupanya senang melihat banyak musisi baru dengan genre yang fresh dan lebih berwarna. Menurutnya, kepercayaan diri mereka lah yang memberikan warna baru bagi skena musik negeri ini.

Belum lama ini Slank juga berkolaborasi dengan Dipha Barus, salah satu komposer berbakat yang juga berkolaborasi dengan Raisa, Kalulla, Nadin Amizah, serta Monica Karina. Bersama Dipha Barus, Slank menghasilkan karya berjudul '(Non Political) Asian Dance', salah satu lagu yang menjadi official song Asian Games 2018.

Ketika bertemu dengan Dipha Barus, Slank merasa memiliki kecocokan sehingga bisa berkolaborasi. "Pas kita ketemu Dipha, semuanya langsung klik karena kita sama sama produce musik sendiri. Slank kasih lagu dasarnya ke Dipha, terus Dipha aransemen dari yang genre nya rock n roll jadi lagu yang bisa buat orang joget," papar Kaka.

Ia juga menambahkan jika di era serba digital ini sudah seharusnya para musisi menjadi produser bagi dirinya sendiri. "Dulu 60 persen musisi itu disetir oleh produser. Sekarang kebanyakan sudah mulai memproduksi karyanya sendiri. Jika dibandingkan zaman Slank awal bermusik, talenta sekarang itu banyak yang jauh lebih bagus dan percaya diri," katanya.

Perjalanan hidup yang penuh lika liku, mengajarkan pemilik nama asli Akhadi Wira Satriaji itu menjadi sosok sangat sederhana. Meski memiliki label sebagai musisi papan atas Indonesia, nyatanya Kaka Slank tetap low profile alias gak ngartis.

Bahkan seniman kelahiran Jakarta, 10 Maret 1974 ini tidaak sungkan duduk di pinggir jalan hingga hobi memakai sandal jepit. Hingga membuat banyak orang tak menyadari sosok tersebut merupakan musisi ternama di Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://lifepal.co.id/media/kaka-slank-hidup-sederhana/

http://cimensimon.blogspot.com/2014/02/hatur-lumayan.html

https://pdba4.blogspot.com/2013/03/profil-lengkap-kaka-slank.html

 

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama