ANTARA MEMILIH Vs DIPILIH ATAS NAMA CINTA (INSPIRASI JALAN SETAPAK)

ANTARA MEMILIH Vs DIPILIH ATAS NAMA CINTA (INSPIRASI JALAN SETAPAK)


ANTARA MEMILIH Vs DIPILIH ATAS NAMA CINTA

(INSPIRASI JALAN SETAPAK)

https://youtu.be/qxLmxJP6F1w

Seseorang memberikan usul efektif kepada saya, bila ingin memulai sesuatu bahasan, mulailah dari awal. Wow. Solusi cerdas,Saya kira. Jadi, saya akan memulai dari awal. Saya memberi judul pada tulisan ini “Antara Memilih dan Dipilih”. Apa yang terpikir oleh kawan-kawan tentang hal itu. Oke, apa pun itu. Silahkan diekspresikan masing-masing. Bagi saya, memilih dan dipilih merupakan 2 imbuhan yang berasal dari satu kata, "pilih". Yang pertama dengan pembawaan aktif, berikutnya bersifat pasif. Sesuatu yang sama atau hampir sama, karena keduanya tidak benar-benar sama. Dengan banyak makna yang bertolak belakang.

Memilih. Saya suka melakukan itu. Apa pun itu. Dan saya kira, suka atau tidak, masing-masing kita melakukan itu. Saat menetapkan apa yang akan dimakan hari ini, memesan apa di warung yang kita kunjungi bersama teman, atau pun arah mana yang kita lewati untuk jalan pulang. Semuanya berhubungan dengan proses memilih. Sesuatu yang terus kita lakukan, sering tak berkesan dalam hidup. Namun menentukan arah hidup. Sepakat atau tidak, tidak perlu anda teriakkan, cukup direnungkan saja sebagai bahan bagi diri sendiri.

Dipilih. Sesuatu yang lebih bersifat pasif. Hal yang mudah, mungkin jauh lebih mudah daripada memilih. Karena ini tidak mengakibatkan kita memutar otak terlalu heboh. Saya coba mencari-cari sampel sederhana yang dapat menggambarkan seseorang berada pada situasi dipilih. Dan yang saya dapatkan adalah, seperti ini. Ketika saya mengirimkan berkas masuk Perguruan Tinggi, yang pada zaman saya disebut melamar masuk Universitas. Saya merelakan diri saya sebagai seseorang yang apakah dipilih atau tidak menjadi mahasiswa di PT tersebut. Begitu tidak bertenaganya, saya hanya menunggu dan berharap-harap cemas. Karena tidak ada lagi yang dapat saya lakukan selain menunggu serta berdoa. Jika memang anda adalah seseorang yang mempercayai doa sebagai salah satu metode yang dapat menghasilkan sebuah miracle dalam hidup anda. Ini angat tidak adil ketika disatu sisi anda mempercayai bahwa manusia diberikan akal untuk berpikir dan itu adalah yang membuat ia berbeda dari mahkluk yang lain. Dan di lain kesempatan anda juga mempercayai bahwa dengan berdoa dan melakukan kegiatan ‘iseng-iseng berhadiah’ anda akan mendapatkan hal lebih tanpa perlu banyak mengeluarkan tenaga. Jadi apakah dipilih kemudian menjadi hal yang menyenangkan?

Antara memilih dan dipilih. Nampaknya tidak ada perbedaan yang signifikan, selain yang satu berada diujung kutub yang lainnya. Dan bahkan, yang begitu fantastis adalah, ketika anda menentukan diri sebagai orang yang memilih atau pun untuk dipilih adalah sebuah pilihan.

Pernah menonton film berjudul Perahu Kertas?Jika pernah, apakah masih ingat dengan perkataan Ludhe (Elyza Mulachela), keponakan Pak Wayan yang berhasil mengembalikan semangat Keenan (Adipati Dolken) yang sempat kendor? Bagi yang masih ingat, mari kita ulas salah satu kalimat yang diucapkan oleh Ludhe tersebut. Dan untuk pembaca yang belum tahu, ada baiknya saya ulas dahulu perkataan yang saya maksudkan tersebut. Saat Keenan memutuskan untuk memilih Ludhe sebagai pendamping hidupnya, Ludhe berkata pada Keenan,"Cinta itu dipilih, bukan memilih."Latar belakang terjadinya percakapan ini adalah karena Ludhe tahu jika sebenarnya Keenan tengah jatuh cinta kepada Kugy (Maudy Ayunda). Sebenarnya kalimat tersebut bukan serta merta keluar dari fikiran Ludhe, tapi ia menyadur kalimat tersebut dari perkataan pakdhenya, Pak Wayan, yang juga mempunyai latar belakang kehidupan cinta yang suram. Lalu, hal apa yang selayaknya dibahas dalam ulasan kali ini?

Iseng-iseng di waktu senggang, saya pernah bertanya kepada teman yang kebetulan masih menikmati irama hidup dalam pencarian jati diri dan masa depannya. Pertanyaan saya simple: "Mengapa cinta itu dipilih? bukan memilih?" dan jawabannya pasti beragam. Setiap manusia mempunyai persepsi yang berbeda tentang semua hal yang ditangkapnya, begitu pula dalam menanggapi pernyataan ini. Dan yang akan saya paparkan kali ini bukanlah hasil riset saya tentang simpulan dari 'wawancara' saya, tapi yang akan saya ulas dalam tulisan kali ini adalah pandangan saya sendiri tentang pernyataan tersebut.

Mengapa cinta itu dipilih? Dalam kasus film tersebut menegaskan bahwa, Keenan telah memilih Ludhe sebagai pendamping hidupnya. Menurut Ludhe, yang dialami oleh Keenan itu bukanlah cinta. Ludhe menegaskan bahwa cinta itu dipilih, maka menurut pandangan Ludhe, yang dinamakan cinta adalah ketika Keenan bersama dengan orang yang memilih Keenan. Artinya, Keenan berada pada posisi dipilih, bukan memilih. Memilih disini agaknya bukan dalam hal pilihan secara logika dan pikiran, akan tetapi yang dimaksud dalam hal ini adalah memilih dalam hal hati dan perasaan. Kiranya dalam membahas masalah ini, kita perlu menengok ulang apa hakikat hidup yang diinginkan manusia. Manusia pada dasarnya senang berada dalam suasana hati yang baik. Suasana hati yang baik akan terciipta jika lingkungan fisik dan sosial yang melingkupi manusia tersebut sesuai dengan harapan si empunya keinginan, atau paling tidak, tidak berseberangan. Untuk lebih memperjelas maksud dari paparan ini, kita juga harus mengulas tentang sifat dan sikap dari pecinta.

Orang yang mencintai sesuatu, akan mengusahakan hal-hal terbaik dan yang dilakukan agar orang atau objek yang di cintai tersebut bahagia. Sebagai contoh, orang yang mencintai hp barunya, maka orang tersebut akan mengusahakan segala sesuatu agar handphonenya tetap terjaga kemulusannya. Begitu juga dengan manusia, seseorang yang mencintai lawan jenisnya, akan mengusahakan sesuatu yang terbaik demi membuat sang kekasih merasa nyaman berada disisinya, dan bahagia bersamanya. Sekarang, kita kembali ke Laptop,Mengapa cinta dipilih? Logikanya, ketika kita dipilih oleh seseorang, maka otomastis orang (hati) yang memilih kita itu adalah hati yang benar-benar telah mencintai kita.

 Maka ketika kita dipilih, istilahnya masa depan kebahagiaan kita telah terjamin pada tangan orang yang mencintai kita tersebut. Seperti ulasan di atas, orang tersebut akan mengusahakan kebahagiaan kita bersamanya. Menilik logika yang telah dipaparkan di atas, maka kita akan bisa membaca suatu kondisi bagaimana keadaan kita ketika kita mengartikan bahwa cinta adalah memilih. Kata cinta itu dipilih, juga mengajarkan suatu arti akan perlunya rasa sabar dan menerima pasangan hidup yang mencintai kita. Artinya, lebih baik kita memaksa diri sendiri untuk menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, daripada memaksa orang lain (yang kita cintai). Salam

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama