MALAM SUNYI DI BETLEHEM, SUKACITA TETAP MELIMPAH DI
TENGAH WABAH COVID 19
BETHLEHEM - Kota Bethlehem, Palestina, merayakan Natal
hanya dengan sedikit orang yang menghadiri sejumlah acara tradisional karena
pembatasan virus corona.
Meski demikian, para pemimpin di kota itu berharap dapat mengirim pesan
harapan.
Hanya
12 bulan yang lalu, Betlehem, yang dipuja sebagai tempat kelahiran Yesus, masih
menikmati musim perayaan tersibuk selama dua dekade, di tengah-tengah penurunan
kekerasan yang berkelanjutan dan lonjakan jumlah peziarah dan turis.
Tapi
sekarang, hotel-hotel yang menambahkan kamar baru pada 2019 terpaksa ditutup
dan banyak perayaan hanya digelar secara online.
Meski
demikian, karena menyadari bahwa mata dunia tertuju pada kota mereka saat ini,
para pemimpin Bethlehem mengatakan mereka ingin tetap menjadi mercusuar
harapan.
"Ada pembatasan pergerakan orang dan
jejaring sosial, tapi ini Natal, Natal memberi orang harapan untuk waktu yang
lebih baik," ungkap Walikota Anton Salman, berdiri di samping pohon Natal
besar di Manger Square.
25
Desember, tanggal yang ditunggu-tunggu untuk merayakan sukacita dan damai Natal.
Memasuki
bulan Desember, tidak sedikit orang yang mulai sibuk mempersiapkan hari
Natal. Mulai dari pemasangan pohon natal, menghias pohon natal, mendekor rumah,
persiapan acara Natal, dan sebagainya.
Ada
pula yang membeli hadiah, mengirim hampers, tukar hadiah, mengirim makanan dan
lain-lain.
Memang,
tradisi hari Natal ini banyak ditunggu-tunggu karena selain merasakan hangatnya
suasana Natal, merasakan juga kasih sayang dan cinta dari orang-orang terdekat.
Namun,
berbeda dengan Natal tahun ini, sangat beda rasanya.
Kalau
biasanya mendatangi rumah-rumah untuk ngobrol santai, sekarang tidak bisa.
Mungkin hanya memakai jasa antar, untuk mengirim makanan atau hadiah. Bahkan,
tahun ini hanya sekadar memberi ucapan melalui pesan.
Memang,
di kondisi seperti ini, khususnya dengan adanya pandemi, kita tidak bisa
berharap keadaan seperti semula.
Namun,
dengan perubahan yang kita alami saat ini, pandemi mengajarkan kita bahwa kita
tidak boleh kehilangan sukacita. Dengan hadirnya orang-orang tersayang, Natal
tetaplah menjadi hari yang spesial.
Dari
penulis mengucapkan, selamat hari Natal bagi yang
merayakan. Kiranya damai sejahtera dan sukacita Natal menyertaimu dan
sekeluarga.